SuaraKaltim.id - Hingga saat ini varian virus dari 12 orang positif Covid-19 dari ratusan Warga Negara (WN) India yang masuk ke Indonesia pada pekan lalu belum berhasil diidentifikasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.
Meski sudah dilakukan pemeriksaan dari 12 sampel yang ada dengan metode Whole Genome Sequencing selama empat hari, namun masih belum membuahkan hasil.
"Sampai dengan saat ini hasil whole genome sequencing (WGS) yang dilakukan kepada 12 WNA India belum selesai akan segera kami informasikan jika hasilnya sudah keluar," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito dalam jumpa pers virtual, Selasa (27/4/2021).
Dikatakan Wiku, saat ini 12 orang yang positif tersebut masih menjalani isolasi di Hotel Holiday Inn, Gajah Mada, Jakarta Barat.
Baca Juga: Ditolak Masuk Indonesia, 32 WN India Disuruh Balik Lagi ke Negaranya
Sementara, Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi juga menyebutkan, diperkirakan hasilnya baru teridentifikasi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) dalam tujuh hari.
"Kita sedang melakukan whole genome sequencing (pengurutan keseluruhan genom) dari sejumlah warga negara India yang terkonfirmasi positif Covid-19. Baru mungkin Jumat (30/4) ya (hasilnya)," kata Nadia, Selasa (27/4/2021).
Sebelumnya diberitakan, 129 Warga Negara India tiba di Indonesia menggunakan pesawat carter Air Asia QZ-988 dari Chennai dan mendarat di Bandara Soetta pada Rabu (21/4/2021).
Sejumlah 129 orang itu, terdiri dari 38 orang pemegang visa kunjungan WN India, 46 orang pemegang KITAS WN India, 1 orang pemegang KITAS WN Amerika Serikat, 32 orang pemegang VITAS WN India, 12 orang WNI, dan kru pesawat 11 orang WNI.
Mereka tidak bisa ditolak masuk ke Indonesia, sebab semuanya memiliki Kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS), dan aturan pemerintah hanya mewajibkan mereka untuk dikarantina.
Baca Juga: Puluhan WN India Dikarantina di Jakbar, Kapolda Metro: Semua Tanpa Gejala
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Diupah Riki Rp1,1 Miliar, 3 WN India Pembawa Sabu 106 Kg di Kepri Kini Terancam Hukuman Mati
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
Tag
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Airpods Pro Gen 1 Berapa dan Spesifikasinya
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian