SuaraKaltim.id - Penguasaan data dinilai Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health, Griffith University Australia Dicky Budiman menjadi kunci menghindari terjadinya ledakan kasus COVID-19 setelah arus balik Idul Fitri 1442 Hijriah.
"Penting memperkuat data deteksi kasus, sistem pelaporan, pengolahan, analisis hingga interpretasi data yang dapat dijadikan acuan untuk pengambilan keputusan," kata Dicky di Jakarta, Jumat (14/5/2021), dilansir dari Pantau.com, media jaringan Suara.com.
Tak hanya itu saja, ia juga menyarankan layanan kesehatan juga harus diperkuat misal adanya program jangkauan ke rumah-rumah, penguatan sistem kesehatan (SDM, alat, obat dan lain-lain), menyiapkan mekanisme rujukan serta penguatan "survailans genomic" (di tingkat pusat).
"Memberlakukan pembatasan pergerakan manusia (seperti PPKM) sebelum masa liburan tiba juga harus dilakukan untuk mengurangi risiko penularan," katanya.
Masyarakat yang telah divaksin juga diingatkan agar tetap memiliki prinsip jaga diri, menjaga konsistensi dalam penerapan protokol kesehatan. Sebab, cukup hanya satu orang terinfeksi sudah bisa perburuk situasi.
Kesimpulannya, melakukan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilisasi/interaksi) dan 3T (tracing, testing dan treatment) masih merupakan cara yang paling efektif untuk menanggulangi pandemi selain menguatkan survailans epidemiologi.
Sejauh ini penguasaan data masih berpegang kepada 3T yang sangat berguna untuk identifikasi awal COVID-19 sehingga dapat mencegah penyebaran. Pemerintah telah menetapkan "swab" antigen sebagai salah satu metode testing yang dapat digunakan. Tes "swab" antigen yang bukan cepat tapi juga akurat.
Abbott, salah satu perusahaan peralatan medis asal Amerika Serikat termasuk salah satu yang menyediakan alat tes "swab" antigen untuk mengantisipasi kejadian setelah arus balik Lebaran mendatang.
Baca Juga: Pesan Ahok Usai Positif Terpapar Covid-19
Berita Terkait
-
Pesan Ahok Usai Positif Terpapar Covid-19
-
Lagi Asik Elektone Tunggal, Polisi Bubarkan Halal Bihalal Warga Blitar
-
Tegas! Doni Monardo Bakal Tutup Objek Wisata yang Melebihi Kapasitas
-
Ada 52 Kasus Positif Covid-19 di Kaltim, 71 Pasien Dinyatakan Sembuh
-
Mayoritas Pasien Corona di Kota Bogor Usia Produktif
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Usai Sri Mulyani Dicopot, Menkeu Purbaya Didesak Kembalikan Kepercayaan Publik
-
Sri Mulyani Dicopot jadi Berita Baik
-
Saham GGRM Meroket Pasca Menkeu Sri Mulyani Kena Reshuffle, IHSG Ambles!
-
Prabowo Gelar Reshuffle Ganti Sri Mulyani, IHSG Langsung Anjlok 1,28 Persen
-
5 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025
Terkini
-
Masih Tinggi, Angka Anak Putus Sekolah di PPU Jadi PR Besar Kawasan IKN
-
Kasus Bimtek Dishub Bontang: Ratusan Juta Diduga Raib, ASN Naik Bus tapi Dilapor Travel
-
Efisiensi 75 Persen vs Gratispol: Mampukah Pemprov Kaltim Menepati Komitmen?
-
PPU Tagih Komitmen Pusat, Infrastruktur Pertanian Jadi Penopang IKN
-
Banjir Rusak Dokumen hingga Ijazah, SMPN 24 Samarinda Kini Menanti Kepastian Relokasi