Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 18 Mei 2021 | 10:27 WIB
Tanggul tambang batu bara yang jebol diketahui milik PT Putra Perkasa Abadi (PPA) site Rantaupanjang Utama Bhakti (RUB). [Kaltimtoday.co]

SuaraKaltim.id - Banjir besar terjadi di Berau Kalamantan Timur. Hal itu terjadi akibat luapan air sungai kelay. 

Akibatnya ratusan rumah di Kampung Bena Baru, Sambaliung, Berau terendam banjir limbahan dari sungai Kelay. 

Selain luapan dari sungai Kelay,  banjir ini juga diperparah akibat tanggul tambang batu bara milik PT Putra Perkasa Abadi (PPA) site Rantaupanjang Utama Bhakti (RUB) yang jebol pada Minggu (16/5/2021).

Dilansir dari Kaltimtoday.co, Bupati Berau, Sri Juniarsih mengaku, sudah mendapat laporan soal jebolnya tanggul air tambang tersebut yang terjadi sekira pukul 05.00 Wita.

Baca Juga: Guru Honorer di Samarinda Mengadu ke Ombudsman Dugaan Pemotongan Gaji

Areal tambang tersebut diketahui berjarak 300 meter dari Sungai Kelay.Pihaknya mengungkapkan, akan menindaklanjuti persoalan itu untuk mencari solusi. Sebab dikhawatirkan akan berdampak terhadap masyarakat, terutama berkaitan dengan penggunaan air.

“Kami khawatir tercampur yang dari tambang dengan sungai, apalagi kampung juga terendam banjir,” kata Sri, Selasa (17/5/2021).

Sri melanjutkan, akan segera berkomunikasi dengan perusahaan untuk membahas bencana ini. Menurutnya, banjir ini merupakan fenomena alam yang yang besar, sehingga pasti ada sangkut-pautnya dengan kondisi alam yang sedang tidak baik-baik saja.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Mansur menerangkan, juga telah menerima informasi terkait jebolnya tanggul areal tambang PT PPA site RUB. Pihaknya pun akan melakukan identifikasi.

“Laporannya tadi (kemarin) sudah diterima. Besok kami akan turun ke lokasi (site RUB),” ungkapnya melalui sambungan telepon seluler, Minggu (16/5/2021).

Baca Juga: Jenazah Pasien Terkonfirmasi Covid-19 Nekat Dibawa Keluarga dari Samarinda

Namun, Mansur  belum bisa memberikan keterangan lebih detail, karena belum mengetahui peristiwa tersebut.

“Nanti, dilihat dulu di lapangan seperti apa kondisinya,” katanya.

Ketika ditanya soal pengawasan lingkungan di areal PT PPA site RUB, Mansur menilai, sejauh ini biasa-biasa saja dan tidak ada masalah, dan kejadian merupakan hal di luar prediksi, atau kejadian alam.

“Itu memang tidak bisa diprediksi, karena jebolnya itu diduga akibat banjir yang terjadi di wilayah hulu. Kalau pengelolaan lingkungannya, bagus-bagus saja. Makanya besok mau kami tinjau dulu,” pungkasnya.

Sementara itu, dampak dari jebolnya tanggul membuat akses jalan menuju Kampung Bena Baru, Kecamatan Sambaliung putus total. Hal tersebut diungkapkan Kepala Kampung Bena Baru, Leth. Dikatakannya, akses jalan diketahui putus total pada Minggu (16/5/2021) sekitar pukul 05.00 Wita. Aktivitas masyarakat menjadi terhambat, karena tidak bisa melintas.

“Jalan ini merupakan akses darat satu-satunya yang dilalui masyarakat. Kalau putus seperti sekarang, berarti aktivitas lumpuh,” tuturnya.

Load More