SuaraKaltim.id - Ada dua teori tentang asal usul virus corona. Seruan penyelidikan tentang asal usul virus corona atau Covid-19 sudah mencuat ke permukaan. Surat yang telah terbit dalam jurnal ilmiah dan berisikan tentang sebuah tuntutan.
Tuntutan akan desakan penelitian munculnya virus Corona, bahkan hal ini juga dilakukan oleh para peneliti yang sudah mulai melakukannya dari pertama munculnya virus.
Para peneliti melanjutkan tentang penelitian kemunculan virus Corona yang menyebar hingga saat ini.
"Mengetahui bagaimana Covid-19 muncul sangat penting untuk menginformasikan strategi global untuk mengurangi risiko wabah di masa depan," tulis mereka, dilansir Live Science.
Baca Juga: Satgas Ungkap Ada 264 Pemudik Lebaran Positif Covid-19
Hal ini tampak terlihat dari penerbitan jurnal ilmiah terkemuka. Dimana dalam jurnal Science terdapat dua teori yang terungkap.
Teori pertama yaitu berdasarkan anggapan jika virus Corona justru sengaja dilepas dari laboratorium.
Sedangkan untuk teori yang kedua jika virus tersebut berasal dari penyebaran secara alami dari hewan. Hal ini belum bisa memastikan dari mana asal usul kemunculan virus hingga mengakibatkan pandemi.
Dalam surat jurnal yang telah muncul para ilmuwan terkemuka menyerukan penelitian lebih lanjut.
Asal usul virus yang ada memang perlu diketahui. Seperti alasan para penulis jurnal "Dengan mengetahui asal usul virus bisa untuk mengurangi resiko wabah di masa depan". Para ilmuwan memang cenderung pada satu teori.
Baca Juga: Akses Menuju Perumahan Griya Melati Bogor Ditutup, Ini Penyebabnya
Namun, untuk para penulis berusaha netral karena belum memiliki bukti yang cukup kuat.
Kesimpulannya jika virus tersebut kemungkinan besar karena penyebaran dari hewan. Seperti seruan penyelidikan Corona hingga saat ini.
Sumber: Suara.com
Berita Terkait
-
Poliban Ciptakan Alat Coating Jantung, Hemat Biaya Hingga Ratusan Juta
-
Ini Efek Mengerikan Peluit Kematian Aztec ke Pendengaran dan Otak, Berani Coba?
-
Cerita 4 Perempuan Peneliti Hadirkan Solusi dari Tantangan Dunia Melalui Sains
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Pengumuman Administrasi Beasiswa Bontang Ditunda, 760 Pendaftar Gugur Berkas
-
Hadir di Kampanye Akbar Rudy-Seno, Hetifah Beri Imbauan: Pastikan Hadir di TPS
-
Sugianto Panala Putra Jawab Tuduhan Nadalsyah: Semua Itu Kebohongan
-
Bawaslu Barito Utara Nyatakan Tidak Ada Unsur Fitnah dalam Kampanye Sugianto Panala Putra
-
ITB dan OIKN Kembangkan Potensi Kreatif Gen Z di PPU dengan Workshop Konten Digital