SuaraKaltim.id - Ada empat tuntutan disampaikan Gerakan Masyarakat Sipil Kalimantan Timur yang menggelar aksi dukungan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di depan Kantor Gubernur Kaltim, Jumat (21/5/2021).
Tuntutan Gerakan Masyarakat Sipil Kaltim:
1. Bersihkan KPK dari unsur-unsur yang melemahkan. Baik dari pimpinan hingga yang terlibat di dalamnya.
2. Tegakkan negara hukum berdasarkan Pancasila.
3. Stop kriminalisasi pejuang demokrasi dan pejuang lingkungan.
4. Usut tuntas pelanggaran masa lalu hingga sekarang.
Aksi tersebut berisi orasi dan pembacaan puisi yang menyuarakan deretan kasus yang belum selesai sepanjang 23 tahun reformasi di Indonesia.
"Kami ingin merefleksikan nilai-nilai reformasi berjalan baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ucap Humas Gerakan Masyarakat Sipil, Aji Ahmad Affandi kepada awak media, dilansir dari Presisi.co, media jaringan Suara.com.
Menurut Aji, beberapa masalah belum diselesaikan. Semisal soal korupsi, pelanggaran HAM, dan kriminalisasi terhadap aktivis-aktivis pro demokrasi.
Baca Juga: Telegram Novel Baswedan dan Sujanarko Dibajak, Netizen Curiga Ini
"Kami sangat menyayangkan adanya bentuk-bentuk pelemahan di tubuh KPK," sebut Aji.
Massa berharap KPK menjadi lembaga independen sebagaimana maksud berdirinya KPK pascareformasi.
"Saat itu pemerintah tidak ideal. Aparat dianggap tidak mampu menyelesaikan kasus-kasus yang ada," urai Aji.
Peserta unjuk rasa berjumlah sekitar 30 orang. Terdiri dari berbagai kampus, aktivis lingkungan, aktivis HAM, dan lainnya.
Aji menegaskan, mereka terus mengawal kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah secara partisipatif. Hal itu sebagai bentuk kepedulian masyarakat terhadap pemerintah.
"Pergerakan itu selalu di tangan pemuda. Kami ingin menjadi gerakan yang mengawal Pancasila," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Telegram Novel Baswedan dan Sujanarko Dibajak, Netizen Curiga Ini
-
KPK Cecar Tiga Saksi Terkait Aliran Uang ke Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah
-
Akun WhatsApp Dibajak, Eks Jubir KPK Minta Perlindungan Data Pribadi
-
Telegram Novel Baswedan Dibajak, WhatsApp Eks Jubir KPK Juga Kena Getah
-
Akun Telegram Novel Baswedan Dibajak: Bukan Lagi Dalam Kendali Saya
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
Pilihan
-
Figur Kontroversial Era 98 Dianugerahi Bintang Jasa, Siapa Sebenarnya Zacky Anwar Makarim?
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 1 Jutaan Terbaru Agustus 2025, Terbaru Galaxy A07
-
Shin Tae-yong Batal Dampingi Korea Selatan U-23, Rencana 'Reuni Panas' di Sidoarjo Buyar
-
Daya Beli Melemah, CORE Curiga Target Pajak RAPBN 2026 'Ngawang'!"
-
Prabowo Kirim 'Surat Sakti' ke DPR Demi Dua Striker Baru Timnas Indonesia
Terkini
-
Penerimaan Pajak KaltimKaltara Rp 16,54 Triliun, Netto Tertekan 35,84 Persen
-
BMKG Prediksi Hujan Rendah di Kaltim Akhir Agustus, Warga Diminta Waspada
-
Target 34 Ton per Hektare, PPU Genjot Produksi Padi di Kawasan IKN
-
Serba Hitam dan Bawa Bendera One Piece, Warga Balikpapan Protes PBB Naik 3.000 Persen
-
Golkar Kaltim Pasca Musda XI: Struktur Belum Final, Konsolidasi Tertunda