SuaraKaltim.id - Perajin tahu dan tempe yang berada di bawah naungan Primer Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Primkopti) Kota Balikpapan mendesak agar memberlakukan satu harga tahu dan tempe.
Langkah tersebut dilakukan untuk menyeragamkan harga pangan tradisional Indonesia tersebut di Kota Minyak agar tidak terjadi persaingan tak sehat antarpedagang komoditas tersebut.
Desakan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan tersebut diminta direalisasikan dengan dikeluarkannya surat edaran satu harga tahu dan tempe yang disepakati anggota Primkopti.
“Makanya kita mohon UPTD Pasar memberi (surat) edaran kepada pedagang agar harga itu sama tetap,” ujar Sekretaris Primkopti Kota Balikpapan Imam seperti dilansir Inibalikpapan.com-jaringan Suara.com pada Rabu (16/06/2021).
Imam mengemukakan, desakan tersebut disampaikan pihaknya lantaran, kekinian terjadi persaingan harga antarpedagang di pasar.
Dia mengemukakan, perajin tahu tempe di luar Primkopti menjual harga di bawah pasaran. Untuk diketahui, perajin yang tergabung dalam Primkopti menyepakati harga jual tahu tempe Rp 90 ribu untuk satu ember dan harga eceran Rp 6 ribu
“Tadi malam kita memfasilitas anggota untuk menyesuaikan harga, sementara ini untungnya tidak seberapa. Biaya produksi sekitar Rp 72 ribu, Disepakati jadi harga Rp 90 ribu itu satu ember isi 200, kalau eceran itu Rp 6 ribu,” ujarnya.
Selain persoalan satu harga, mereka mendesak agar Pemkot Balikpapan menertibkan perajin tahu tempe yang tidak tergabung dalam Primkopti.
Permintaan tersebut berdasarkan pada janji awal, saat perajin tahu tempe direlokasi ke Kawasan Sentra Industri Kecil Somber (SIKS) beberapa tahun lalu.
“Perajin yang ada di luar ditertibkan, sesuai janji awal kita direlokasi ke Kawasan Sentra Industri Kecil Somber. (Namun) Sampai sekarang menjamur, mungkin ada tiap tahun lebih 15 pengusaha tahu tempe yang baru. Kita yang di sini yang kelabakan,” ujarnya.
Pun mereka mengeluhkan harga kedelai yang terus melonjak mencapai Rp 11.200 per kilogram, dari sebelumnya rata-rata sekitar Rp 7.500 per kilogram.
Baca Juga: Harga Tahu Tempe Melonjak, Kemendag Jamin Stok Kedelai Aman
Lantaran itu, saat ini perajin tahu tempe menyesuaikan hasil produksinya dengan harga jual ke konsumen.
“Sekarang Rp 11.200 (per kilogram) harga kedelai dirasa berat juga, terutama waktu mau bayar kedelai. Keluhannya di situ. Dulu keuntungannya hanya Rp 3 ribu,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Malaysia Lirik IKN: Komitmen Bersama Bangun Fondasi Asia Tenggara yang Tangguh
-
Dari Rp 300 Ribu Jadi Rp 9,5 Juta, Warga Balikpapan Keluhkan PBB Melonjak Drastis
-
Dari Kukar hingga Mahulu, Begini Sebaran Konsumsi Ikan Warga Kaltim
-
Kerja Sama Internasional, IKN Tarik Minat Anhui Tiongkok
-
Proyek Rp 206 Miliar, Jalan KubarMahulu Jadi Akses Penting Mobilitas Masyarakat