Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno | Stephanus Aranditio
Selasa, 29 Juni 2021 | 15:18 WIB
Petugas bersiap menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada tenaga kesehatan (nakes) saat vaksinasi massal di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jakarta, Minggu (31/1/2021). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

SuaraKaltim.id - Dokter dan tenaga kesehatan (nakes) yang sudah mendapatkan dua kali vaksin Covid-19 dinilai perlu mendapatkan vaksinasi kembali.

Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Slamet Budiarto untuk menekan angka kematian dokter dalam beberapa waktu belakangan. Menurutnya dokter perlu divaksin untuk ketiga kalinya atau diberikan booster.

"Ini sebagian besar sudah divaksin dua kali. Artinya efikasi vaksin, kami berharap pemerintah punya kebijakan Kemenkes untuk dilakukan booster vaksin yang ketiga," kata Slamet dalam diskusi Holopis pada Selasa (29/6/2021).

Dia juga menyebut, keselamatan dokter menjadi yang utama. Sebab, jika dokter terpapar hingga meninggal maka pasien akan terlantar, apalagi di tengah lonjakan Covid-19 seperti sekarang ini.

Baca Juga: Banyak Dokter Meninggal Meski Sudah Vaksin, IDI Minta Nakes Divaksin Dosis Ketiga

"Kalau dokter itu sakit maka rumah sakit pelayanan kesehatan menjadi tanggung kepada masyarakat, jadi diupayakan melindungi dokter dan tenaga kesehatan agar tidak terinfeksi. Kalau terinfeksi pun sangat ringan lah," ucapnya.

Sebelumnya, IDI mencatat ada 401 dokter yang gugur akibat pandemi Covid-19 di tanah air. Dari total tersebut, terdiri dari 226 dokter umum gugur, 4 di antaranya guru besar.

Kemudian dokter spesialis sejumlah 170 dokter, 18 di antaranya guru besar, dan 5 dokter residen.

Dari data tersebut terungkap, sejumlah 61 dokter yang gugur berusia 56 hingga 60 tahun. Sedangkan 60 dokter yang meninggal berusia 66 hingga 70 tahun.

Sementara, Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) juga mencatat sudah ada 324 perawat yang gugur akibat terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: IDI Balikpapan Desak PSBB, Ditolak Mentah-mentah Pemkot, Sekda: Belum Ada Instruksi Pusat

Mereka terdiri dari 9 perawat SPK, 280 perawat diploma, 104 perawat profesi ners, 18 perawat sarjana, 10 perawat magister, dan 3 perawat spesialis.

Load More