Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 15 Juli 2021 | 10:21 WIB
Tenda darurat Covid-19 di RSUD AM Parikesit Kukar yang telah terisi. [Presisi.co/Facebook Martina Yulianti]

SuaraKaltim.id - Manajemen Rumah Sakit AM Parikesit Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kini kesulitan mencari tempat perawatan untuk pasien Covid-19. Padahal, baru tiga hari pihak rumah sakit mendirikan tenda Instalasi Gawat Darurat (IGD) di area tersebut, kini sudah penuh dengan pasien Covid-19.

Wakil Direktur Pelayanan RSUD AM Parikesit Kukar Mauritz Silalahi menjelaskan, total pasien Covid-19 di IGD yang mengantre masuk ruang perawatan sudah mencapai 50 pasien.

Sebanyak 20 pasien berada di tenda darurat, sedangkan 30 pasien sisanya berdesakan di IGD khusus Covid-19. Sebab kapasitas sebenarnya hanya untuk 16 pasien.

"Sebanyak 20 velbed di tenda darurat sudah tidak tersisa," katanya seperti dilansir Presisi.co-jaringan Suara.com pada Rabu (14/7/2021).

Baca Juga: Pemkab Malang Siapkan Tempat Isoman Terpadu di Setiap Kecamatan

Namun menurutnya, pilihan menutup IGD bukan langkah yang mudah dan tepat untuk saat ini, karena berakibat fatal.

Jika IGD khusus Covid-19 ditutup, maka pasien baru harus diletakkan di mana? Apalagi RSUD AM Parikesit Kukar satu-satunya rumah sakit di Tenggarong dan daerah itu penyumbang terbesar pasien Covid-19.

Akhirnya, upaya lain pun dilakukan. Selain menambah kapasitas IGD khusus Covid-19 dan menambah tenda darurat, ruang perawatan pasien Covid-19 juga dilakukan dari perawatan pasien non Covid-19.

Tak hanya itu, tindakan operasi juga mulai dikurangi dan ditunda karena banyaknya nakes yang kembali terpapar Covid-19.

"Kami mau tambah ruangan jadi berpikir, butuh tenaga dan sumber daya alat," urai Mauritz.

Baca Juga: Bertambah Ratusan Orang, RSD Wisma Atlet Hari Ini Penuh 79 Persen

Untuk diketahui, pada Rabu (14/7/2021) kemarin, kasus harian Covid-19 di Kabupaten Kukar ada 232 pasien baru dengan angka kematian 2 orang pada hari yang sama. 

Load More