Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Sabtu, 24 Juli 2021 | 14:25 WIB
Ilustrasi vaksinator. [Presisi.co]

SuaraKaltim.id - 259 tenaga vaksinator di Balikpapan rupanya belum menerima upah. Padahal, program vaksinasi berjalan sejak awal tahun ini. Mulai dari melakukan vaksinasi terhadap kelompok tertentu, hingga kini, vaksinasi terhadap masyarakat umum yang dilakukan secara gratis.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty, mengatakan., saat ini pihaknya masih mengupayakan insentif bisa segera cair.

“Masih proses pencairan karena mekanisme anggarannya seperti itu. Tak bisa cepat kalau pemerintah,” ungkapnya, yang dilansir dari Presisi.co-Jaringan Suara.com, Sabtu (24/07/2021).

Panjangnya mekanisme yang harus dilalui, diakui menjadi alasan kenapa insentif tak kunjung diterima para vaksinator. Terlebih lagi, para vaksinator harus mengumpulkan dokumen yang menjadi bukti kinerjanya. Mekanisme penghitungan pun berdasarkan daftar kehadiran.

Baca Juga: Viral! Aksi Vaksinator Lakukan Vaksinasi Secepat Kilat, Ratusan Orang Sehari

Saat ini, anggaran untuk upah vaksinator disebut telah tersedia. Vaksinator akan menerima upah Rp 75 ribu, untuk sekali mengikuti giat vaksinasi.

“Jadi ada hitungannya. Satu orang itu 10 kali terlibat dalam vaksinasi dengan hitungan yang diterima sekitar Rp 750 ribu per bulan,” ujarnya.

Dia menyebut upah vaksinator berasal dari dana alokasi umum (DAU), yang masuk ke APBD Balikpapan. Saat ini pun, dia masih menunggu karena pencairan baru bisa dilakukan setelah adanya refocusing anggaran.

“Memang tidak bisa cepat. Kami sempat mutar-mutar dulu dan mendadak. Kami terima peraturan dari pusat di Maret, setelah konsultasi dan diajarkan di April baru kami bisa usulkan. Kalau tahun lalu sampai dengan Desember insentif tenaga medis itu langsung dengan kementerian,” tutupnya.

Baca Juga: Jakarta Sekarang Lagi Butuh 2.156 Nakes dan 5.139 Vaksinator

Load More