Dahulu hingga saat ini, alat musik tawek masih menjadi barang paling berharga. Alat musik tawek menjadi benda berharga tinggi, akan tetapi tidak dikeramatkan. Fungsi alat musik tawek ini menjadi alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari khususnya pada acara kematian warga dan musibah kebakaran, dan juga untuk memanggil warga desa dalam kegiatan gotong royong atau untuk menyambut kedatangan tamu penting seperti pejabat pemerintahan.
12. Alat musik Angkong
Alat musik tradisional ini merupakan gong kecil yang tak pernah ditabuh dan tidak pernah digunakan sebagai media komunikasi. Namun, alat musik angkong ini berperan sebagai komunikasi lambang, yang mana tidak harus membunyikannya. Angkong bisa memberi kesan angker dan terhormat bagi yang menggunakan dan atau melihat saja.
Keutamaan fungsi alat musik angkong adalah sebagai wadah darah kurban babi atau ayam yang mana digunakan khusus untuk lelaki yang pulang setelah mengayau. Saat ini upacara tersebut masih dilakukan dan diselenggarakan untuk semua lelaki warga desa tua maupun anak kecil.
Pada keadaan biasa dan sehari-hari, angkong dijadikan sebagai tempat duduk untuk orang tua lelaki yang berasal dari golongan bangsawan atau paren.
13. Alat musik Gemer
Alat musik tradisional ini dimainkan dengan cara dipukul dengan menggunakan tangan kosong dan teknik khusus untuk mengeluarkan pola irama yang sesuai. Seperti gendang pada umumnya, alat musik gemer terbuat dari batang kayu yang bagian sisinya dilubangi dan ditutupi dengan kulit binatang sebagai tempat memukulnya.
Walaupun orang indonesia sering memandang semua alat musik pukul adalah gendang, alat musik gemer memiliki 4 jenis yang bisa dibedakan sesuai ukurannya, yaitu prahi, gimar, tuuking tuat dan pampong.
14. Alat musik uding/uring
Baca Juga: KBRI Jepang Resmikan PKBM At Taqwa di Ibaraki, Pusat Pendidikan dan Budaya Indonesia
Alat musik tradisional Kalimantan ini berukuran diameter 2 hingga 3 cm saja, dengan panjang mencapai 20 cm serta pada bagian ujungnya ada rongga yang berisi biji kayu.
Uding dimainkan dengan cara dipukul. Penggunaannya juga sedikit unik, yaitu pemain memegang alat musiknya dengan dua jari lalu buka mulutnya seakan berkata “a”. Posisikan melintang di mulut sambil memetik ujungnya dengan jari tangan yang lain hingga bilah bergetar dan mengeluarkan suara.
Itulah sebagian nama alat-alat musik yang berada di Kaltim, yang harus kita lestarikan sebagai salah satu kekayaan budaya kita.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
Download Video TikTok Favoritmu Tanpa Logo dengan Snaptik Gratis!
-
Terbitkan 20,9 Juta Saham Baru, PANI Gelar Private Placement Rp300 Miliar
-
3 Rekomendasi HP Gaming Murah Baterai Awet Berhari-hari, Harga Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
4 HP Murah RAM 12 GB Paling Worth It di Bawah Rp3 Juta, Harga Terjangkau Performa Handal
-
Here We Go! FC Utrecht Lepas Miliano Jonathans ke Timnas Indonesia
Terkini
-
Belajar Coding Sejak SD, PPU Persiapkan Generasi Muda Hadapi Era IKN
-
Gratispol Kaltim Terkendala Selisih Kuota, Wagub Seno: Bukan Pemprov yang Kurangi
-
Balikpapan Kejar Target Bebas Banjir, 64 Titik Genangan Diklaim Sudah Ditangani
-
IKN Era Prabowo: Pembangunan 'Bergeser', Rp 48,8 Triliun di Tangan Basuki
-
Kasus Suap IUP Seret Awang Faroek dan Putrinya, Akademisi: Ada Pelanggaran Terhadap Peraturan