Alat musik lutong ini dimainkan oleh para wanita Dayak Kenyah yang dimainkan dengan cara dipetik.
6. Alat musik jatung adau
Alat musik tradisional ini termasuk alat musik membranofon yang berasal dari Suku Dayak Kenyah. Alat musik jatung adau ini memiliki banyak sebutan di setiap daerah, yaitu Tawung dari Suku Dayak Modang, Tubung dari Suku Dayak Kebahan, san Prahil dari Suku Dayak Tunjung.
Alat musik ini dibuat dari kayu adau dan masih sejenis dengan gendang yang mempunyai garis tengah 45 cm, pada bagian ekornya sekitar 25 cm dan panjang keseluruhannya sekitar 250 cm. Sementara membrannya dibuat dari kulit lembu hutan atau kulit kijang yang diikat menggunakan rotan dan ring pengikat atau disebut serapah.
Biasanya alat musik jatung adau dimainkan sebagai pengiring tari Belian, Jimamnugroho, dan Hudoq. Selain itu juga berfungsi sebagai alat komunikasi bagi masyarakat Suku Kenyah.
7. Alat musik Jatung utang
Alat musik tradisional suku Kenyah ini dibuat dari batangan kayu yang dirangkai satu sama lain dan diikat dengan tali rotan. Setiap lempengan kayu yang disusun rapih tersebut mempunyai nada tersendiri. Bagi masyarakat Kenyah, alat musik jatung utang ini mempunyai nama lain yaitu: jatung utang, geng galeng / ting galing (tergantung Kenyah menggunakan dialek).
Namun hal tersebut dibedakan dari posisi alat musik ini. Jatung utang dimainkan dengan posisi horisontal dan posisi pemain berdiri, sementara geng galing / ting galing dimainkan dengan posisi vertikal dengan pemain dalam keadaan duduk.
8. Alay musik Lulung
Baca Juga: KBRI Jepang Resmikan PKBM At Taqwa di Ibaraki, Pusat Pendidikan dan Budaya Indonesia
Alat musik tradisional Kalimantan Timur ini mempunyai bentuk seperti sitar tabung dan termasuk ke dalam keluarga instrumen idiokordofon. Alat musik lulung dibuat dari tabung bambu dan dilengkapi 6 buah dawai yang diambil dari serutan tabung bambu tersebut. Biasanya, alat musik lulung dimainkan oleh para wanita Dayak Kenyah. Untuk memainkan alat musik ini adalah dengan cara dipetik.
9. Alat musik Genikng
Alat musik tradisional Kalimantan Timur ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan sebuah batang kayu yang terpisah. Alat musik genikng dibuat dari bahan dasar logam atau perunggu yang bagian tengahnya menonjol dengan berbentuk lingkaran. Genikng ini juga dikenal sebagai alat musik gong di Pulau Jawa.
Alat musik genikng terbagi menjadi 3 jenis yang dibedakan sesuai ukurannya, yaitu sukatn, lesung dan pamole’. Alat musik genikng diletakkan secara menggantung di tempat yang terbuat dari kayu.
10. Alat musik Tawek
Alat musik tradisional ini merupakan gong besar yang dibuat dari kuningan dengan ukuran tinggi 20 cm, garis tengah 60 cm, dan berukir relief ular naga dan yang biasa polos tanpa dekorasi. Alat musik gong yang berukuran kecil disebut angkong dengan tinggi 8 cm, garis tengah 40 cm. Dan fungsi kedua gong tersebut juga berbeda dalam tata ruang, tata bunyi dan saat-saat berbeda pula.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
Download Video TikTok Favoritmu Tanpa Logo dengan Snaptik Gratis!
-
Terbitkan 20,9 Juta Saham Baru, PANI Gelar Private Placement Rp300 Miliar
-
3 Rekomendasi HP Gaming Murah Baterai Awet Berhari-hari, Harga Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
4 HP Murah RAM 12 GB Paling Worth It di Bawah Rp3 Juta, Harga Terjangkau Performa Handal
-
Here We Go! FC Utrecht Lepas Miliano Jonathans ke Timnas Indonesia
Terkini
-
Belajar Coding Sejak SD, PPU Persiapkan Generasi Muda Hadapi Era IKN
-
Gratispol Kaltim Terkendala Selisih Kuota, Wagub Seno: Bukan Pemprov yang Kurangi
-
Balikpapan Kejar Target Bebas Banjir, 64 Titik Genangan Diklaim Sudah Ditangani
-
IKN Era Prabowo: Pembangunan 'Bergeser', Rp 48,8 Triliun di Tangan Basuki
-
Kasus Suap IUP Seret Awang Faroek dan Putrinya, Akademisi: Ada Pelanggaran Terhadap Peraturan