SuaraKaltim.id - Rencana penambahan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Balikpapan mulai dibahas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) bersama dengan Komisi IV DPRD Balikpapan, Selasa (27/07/2021) dikutip dari Presisi.co--Jaringan Suaara.com.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Andi Sri Juliarty menyebutkan, ada dua lokasi yang akan dijadikan sebagai RSUD. Yaitu Rumah Sakit Sayang Ibu yang berlokasi di Balikpapan Barat dan Puskesmas Lamaru yang berlokasi di Balikpapan Timur.
Rencananya, pembangunan kedua lokasi tersebut akan dimulai di tahun depan, dengan harapan bisa membantu pelayanan kesehatan di Balikpapan.
“Selama ini kita tahunya kalau Rumah Sakit Sayang Ibu ini tipe khusus, dengan fokus hanya untuk perawatan ibu dan anak, jadi kami merubah statusnya menjadi RSUD Tipe C,” jelasnya.
Baca Juga: Sudah Bayar Rp 4,3 Juta, Pria di Balikpapan Beli Oksigen di Marketplace, Ternyata Ditipu
Rencananya, Rumah Sakit Sayang Ibu ini akan dibangun sebagai gedung baru yang memiliki kapasitas hingga lebih dari 100 tempat tidur, termasuk ruang isolasi untuk penyakit infeksi menular khusus, seperti Covid-19 atau HIV.
Sementara untuk Puskesmas Lamaru, rencananya akan dijadikan RSUD Tipe D. Dengan pertimbangan kondisi fasilitas kesehatan yang masuk ke dalam kategori baik dan luas.
“Jadi untuk Puskesmas Lamaru itu nanti dipindahkan lagi, dicarikan tempat karena memang harus ada puskesmas. Karena memang harus ada puskesmas. Puskesmas kan bekerja di area promosi preventif, kekuatannya di situ,” urainya.
Diperkirakan, butuh anggaran hingga Rp 160 miliar untuk membangun kedua rumah sakit ini. “Namun di tahun depan dianggarkan dulu Rp 50 miliar,” ujarnya.
Di sisi lain, wanita yang akrab disapa Dio ini menyampaikan, prioritas pembangunan Rumah Sakit Sayang Ibu yang nantinya akan menjadi RSUD Tipe C. Sementara untuk Puskesmas Lamaru yang akan jadi RSUD Tipe D menyusul di kemudian hari.
Baca Juga: Bansos Covid-19 Rp 300 Ribu Balikpapan Sudah Cair, Catat Syaratnya!
“Pembangunan tidak bisa langsung dua. kan membangun rumah sakit itu ada tahapannya, ada studi kelayikan, ada DED, baru bisa membangun,” tandasnya mengakhiri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
Tok! Carlo Ancelotti Dibui 1 Tahun: Terbukti Gelapkan Pajak Rp6,7 M
-
Sejarah Nama Kompetisi Liga Indonesia: Dari Perserikatan Kini Super League
-
Dear Pak Prabowo: Penerimaan Loyo Utang Kian Jumbo
-
Eks Petinggi AFF Kritik Strategi Erick Thohir, Naturalisasi Jadi Bom Waktu untuk Timnas Indonesia
-
Siapa Liam Oetoehganal? Calon Penerus Thom Haye Berstatus Juara Liga Belgia
Terkini
-
Ibu Rumah Tangga Jadi Motor Ekonomi: Semangat UMKM di Festival PKK 2025
-
Di Balik Rakernas PKK, Ada Perjuangan Ribuan Kader dari Pelosok Negeri
-
Dari Samarinda ke IKN: Kaltim Jawab Kepercayaan Pusat Lewat Rakernas PKK
-
Dekat IKN, Desa Giri Mukti Tunjukkan Potensi Jadi Sentra Hortikultura Kaltim
-
Pemprov Kaltim Dorong Hilirisasi Batu Bara Demi Ekonomi Berkelanjutan