Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Rabu, 28 Juli 2021 | 15:59 WIB
Ilustrasi Tabung Oksigen

SuaraKaltim.id - Di saat susah seperti ini, masih ada  oknum yang memanfaatkan kesempatan untuk menipu orang lain. Salah satu korbannya adalah Paulus, 40 tahun, yang tertipu penjualan tabung oksigen.

Tak sedikit, uang Paulus yang berhasil dibawa lari oknum tersebut, yakni sebesar Rp 4,3 juta. Uang itu, digunakan Paulus untuk membeli dua tabung oksigen, dari salah satu marketplace.

Kejadian bermula Kamis (22/07/2021), saat Paulus hendak membeli oksigen untuk temannya yang tengah isolasi mandiri.

“Beberapa teman saya sedang isoman, saya mau belikan oksigen untuk antisipasi saja,” kata Paulus, dikutip dari Presisi.co--Jaringan Suara.com. Rabu (28/07/2021)

Baca Juga: Bansos Covid-19 Rp 300 Ribu Balikpapan Sudah Cair, Catat Syaratnya!

Sebelumnya, Paulus telah mencari di beberapa marketplace lain. Namun toko-toko online yang ia temukan kebanyakan dari luar Balikpapan, tertulis pula keterangan toko tersebut sudah lama tidak melakukan transaksi.

Lantas, ia pun mencari di marketplace lainnya dan menemukan satu toko yang menjual oksigen. Lokasinya, juga di Balikpapan.

“Tidak ada alamat pastinya, tulisannya hanya di Balikpapan,” tuturnya.

Paulus pun menanyakan ketersediaan oksigen pada toko itu. Penjual langsung memberikan nomor handphone untuk transaksi lebih lanjut. Penjual itu, lanjutnya, menyediakan 1 kubik oksigen beserta regulatornya, dengan harga Rp 2.150.000. Paulus langsung membeli dua kubik. Total pembayaran keseluruhan Rp 4,3 juta.

Setelah itu, penjual meminta alamat dan nama Paulus untuk pembuatan invoice. Saat itu, Paulus tidak merasa curiga, kemudian bergegas membayar oksigen yang dibeli.

Baca Juga: 108 Tentara AS Dikarantina 8 Hari di Yonif 600 Raiders Balikpapan

“Ia mengakunya dari distributor di Balikpapan, terus katanya mau ngantar ke Samarinda jadi sekalian kalau saya pesan katanya mau di-drop di rumah saya. Tapi sampai besoknya tidak datang juga,” terang Paulus.

Mencurigai hal itu, Paulus pun mencoba menghubungi nomor penjual, namun tidak aktif. Ia tak lupa mengecek marketplace dimana ia temukan akun itu, namun tertulis juga akun tersebut sudah banyak dilaporkan.

“Sepertinya sudah banyak korban makanya banyak yang report,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Paulus juga menghubungi pihak BRI yang merupakan rekening bank si penjual. Rencananya, Paulus hendak melakukan pengembalian uang, dengan alasan ia telah menjadi korban penipuan. Naas, ternyata saldo di nomor rekening penjual hanya tersisa Rp 50 ribu.

“Mau lapor ke polisi juga uangnya tidak bisa kembali, jadi ya sudah, supaya jadi pelajaran saja. Semoga tidak ada lagi yang mengalami hal serupa,” pungkasnya.

Load More