SuaraKaltim.id - Oximeter menjadi salah satu perangkat yang mesti dimiliki pasien Covid-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri (Isoman).
Tapi, panduan resmi NHS tentang penggunaan oximeter diubah untuk penggunaan monitor oksigen darah. Keputusan itu diambil setelah ditemukan fakta, bahwa mereka mungkin tidak seakurat ketika digunakan pada orang kulit hitam dan etnis minoritas.
Menurut NHS England dan Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency (MHRA), oximeter dapat melebih-lebihkan jumlah oksigen pada orang yang memiliki warna kulit lebih dalam.
Situs web NHS telah diperbarui dengan klarifikasi untuk pengguna oximeter yang memiliki kulit gelap.
Bunyinya: “Ada beberapa laporan (oximeter) mungkin kurang akurat jika memiliki kulit cokelat atau hitam. Mereka mungkin menunjukkan pembacaan yang lebih tinggi dari tingkat oksigen dalam darah.
“Anda masih harus menggunakan oksimeter denyut Anda jika Anda telah diberikan satu. Yang penting adalah memeriksa kadar oksigen darah Anda secara teratur untuk melihat apakah pembacaan Anda turun.”
NHS juga mengatakan bahwa perubahan dalam pembacaan oximeter biasa harus dicatat dari waktu ke waktu - bukan hanya pembacaan pertama yang diperhitungkan.
Panduan tersebut menyatakan: "Dengan melihat perubahan dalam pembacaan dan bukan hanya satu pembacaan, itu berarti bahwa meskipun oksimeter tidak sepenuhnya akurat, masih mungkin untuk melihat apakah kadar oksigen turun."
Itu terjadi setelah sejumlah besar orang kulit hitam, Asia, dan etnis minoritas meninggal karena Covid-19 selama pandemi.
Baca Juga: Wali Kota Malang Minta Bantuan Seribu Oximeter dari Crazy Rich
Dr Habib Naqvi, direktur NHS Race and Health Observatory, mengatakan bahwa kekhawatiran tentang keandalan oximeter ketika digunakan pada orang dengan warna kulit yang lebih dalam telah meningkat selama beberapa waktu.
“Kami memiliki semakin banyak bukti yang menyoroti inkonsistensi dalam pembacaan oximeter denyut nadi di antara mereka yang memiliki warna kulit lebih gelap,"katanya
“Itu tidak dapat dan tidak boleh diabaikan, terutama selama pandemi Covid saat ini yang secara signifikan memiliki dampak yang tidak proporsional pada orang kulit hitam dan etnis minoritas,” pungkasnya mengakhiri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Kaltim Dorong Sekolah Terapkan Sistem Hybrid, Guru Dituntut Jadi Fasilitator
-
Pemkab PPU Bekali Nelayan Pesisir Demi Kelestarian Laut Penyangga IKN
-
Demo DPRD Kaltim Berujung Represif? LBH Samarinda Angkat Kasus ke Polisi
-
KPK Perketat Jerat di Kasus Suap Tambang, Dayang Donna Tunggu Giliran?
-
Pemkab PPU-Baznas Salurkan Bantuan Rp190 Juta untuk Warga Rentan di Sekitar IKN