Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung
Selasa, 03 Agustus 2021 | 18:47 WIB
Rumah kayu di Kelurahan Tumbang Rungan, Palangka Raya, hangus terbakar pada Selasa (3/8/2021). ANTARA/Damkar Palangka Raya

SuaraKaltim.id - Kebakaran telah menghanguskan 30 rumah penduduk berbahan kayu di wilayah Kelurahan Tumbang Rungan Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah, Selasa (3/8/2021).

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah Gloriana, membenarkan kebakaran telah menghanguskan 30 rumah yang berdampak pada 39 kepala keluarga yang terdiri dari 141 jiwa.

Dua unit tim pemadam kebakaran yang dilengkapi dua mobil damkar berkapasitas 5.000 dan 6.000 liter bersama sejumlah elemen masyarakat telah berhasil memadamkan api.

"Tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut. Nilai kerugian beserta penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan petugas," kata Gloriana.

Baca Juga: Bergejala, IRT di Palangka Raya Meninggal di Rumah Diduga Karena Covid-19

Lokasi kebakaran yang cukup jauh dari markas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan serta akses jalan yang tidak terlalu lebar menjadi hambatan tersendiri bagi petugas untuk menuju lokasi.

Selain itu, bangunan yang terbuat dari kayu juga membuat kobaran api lebih cepat membesar dan menjalar ke bangunan lain. Kondisi ini juga menjadi tantangan petugas dalam memadamkan si jago merah.

Dia pun meminta masyarakat di kawasan padat penduduk serta warga lain terutama yang konstruksi bangunannya terbuat dari bahan yang mudah terbakar untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi potensi kebakaran.

Misalnya dengan memastikan tidak ada kompor dan lilin menyala tanpa penjagaan, tidak membakar sampah di area tempat tinggal serta memastikan penggunaan perangkat elektronik sesuai beban untuk menghindari potensi hubungan arus pendek atau konsleting listrik.

Kebakaran tersebut menjadi kejadian kedua di wilayah "Kota Cantik" yang mana pada Minggu (25/7) sekitar pukul 02.30 WIB dini hari juga terjadi di kawasan Mendawai sekitar pukul 02.30 WIB. Pada kejadian itu setidaknya sekitar 20 bangunan rumah dan barak konstruksi kayu milik warga setempat hangus dilalap api.

Baca Juga: Mengkhawatirkan, Kasus Covid-19 Pada Anak-anak di Kalteng Cukup Tinggi

Pada kejadian itu diperkirakan kerugian materiil termasuk nilai bangunan mencapai hampir satu miliar. Tidak ada korban jiwa maupun cedera fatal pada kejadian ini.

"Kebakaran ini tidak bisa kita prediksi kapan akan terjadi. Maka langkah antisipasi dan deteksi potensi sejak dini menjadi upaya terbaik yang dapat dilakukan secara bersama-sama maupun secara mandiri," ujar Gloriana.

Saat ini sejumlah pihak mulai dari pemerintah beserta warga bergotong royong mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan para korban yang kehilangan tempat tinggal.

Selain itu juga dilakukan inventarisasi data-data para korban salah satunya untuk keperluan mendapatkan layanan administrasi kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. (Antara)

Load More