SuaraKaltim.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti tren lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah provinsi luar Jawa-Bali. Tercatat, provinsi di luar Jawa dan Bali menyumbang 54 persen dari jumlah kasus positif Covid-19 secara nasional.
Presiden Jokowi bahkan menyoroti 5 provinsi yang mengalami kasus harian tertinggi selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegaitan Masyarakat (PPKM) Level 4.
Per Kamis (5/8) kasus aktif di Kalimantan Timur (Kaltim) tercatat 22.529 kasus. Kemudian, Sumatera Utara (Sumut) dengan 21.876 kasus aktif. Papua dengan 14.989 kasus aktif. Sumatera Barat (Sumbar) dengan 14.496 kasus aktif, dan Riau dengan 13.958 kasus aktif. Akibatnya, 5 daerah tersebut mendapatkan rapor merah dari Jokowi.
Menanggapi itu, Gubernur Kaltim Isran Noor angkat bicara. Orang nomor satu di Benua Etam ini mengatakan tidak menyalahkan masyarakat soal terjadinya lonjakan kasus terkonfirmasi positif diakhir-akhir pemberlakuan PPKM Level 4 di Kaltim.
"Jujur saja, lonjakan (kasus Covid-19) tidak kami prediksi. Karena, hingga saat ini masyarakat patuh dan taat menjalankan Protokol Kesehatan (Prokes). Bahkan, Satgas Covid-19 Nasional yang menyebutkan dan menyatakan itu," kata Isran Noor, menyadur dari keterangan resminya di akun instagram @pemprov_kaltim, Senin (9/8/2021).
Menurut Isran, kepatuhan masyarakat Kaltim untuk menaati protokol kesehatan (Prokes) sudah baik secara nasional. Dibuktikan mendapatkan warna hijau atau di atas 90 persen.
Isran menegaskan, usaha sudah dilakukan. Termasuk bekerjasama Kodam IV Mulawarman dan Polda Kaltim juga telah dibangun. Salah satunya, serbuan vaksinasi massal.
Tracing, testing dan treatment pun juga terus dilakukan. Sedangkan, terjadi lonjakan kasus terkonfirmasi, juga disebabkan adanya tenaga kerja dari luar Provinsi Kaltim yang telah ditracing dan memang ternyata banyak positif Covid-19.
"Jadi, bukan karena masyarakat tidak patuh. Masyarakat Kaltim sangat patuh," lugas Isran.
Baca Juga: Klaim Menteri Luhut Soal Testing dan Tracing Covid-19 di Indonesia
Kaltim dinilai paling patuh prokes oleh Satgas Covid-19 Nasional, tapi prevalensi Covid-19 nomor dua setelah DKI
Sementara, untuk pusat isolasi (isolasi terpusat/Isoter) juga telah disiapkan. Contohnya di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kaltim.
"PPKM Level 4 sudah dilaksanakan. Bahkan, Kaltim oleh Satgas Covid-19 Nasional dinilai paling patuh melaksanakan Prokes. Tetapi, masih saja terjadi kenaikan. Hal ini, tentu tetap menjadi perhatian Pemprov bersama Pemerintah Kabupaten dan Kota," sebut Isran Noor.
Isran menjelaskan, prevalensi terkonfirmasi Covid-19 di Kaltim nomor dua dari DKI Jakarta secara nasional. Sehingga, kebutuhan vaksinasi sangat diperlukan.
"Karena itu, kami meminta agar vaksin segera didistribusikan. Kalau bisa, sama dengan DKI Jakarta," tegas Isran.
Namun demikian, meski warga positif Covid-19 masih ada dan pasien sembuh kian meningkat, Pemprov tetap bekerja keras menekan laju penyebarannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
Here We Go! FC Utrecht Lepas Miliano Jonathans ke Timnas Indonesia
-
Danantara Pecat Immanuel Ebenezer dari Komisaris Pupuk Indonesia Usai Terjaring OTT KPK!
-
Emil Audero Debut Sensasional, Kini Siap Duel Lawan Jay Idzes di Akhir Pekan
-
Starting XI Terbaik Liga Inggris Pekan Kedua: Minus Pemain Manchester United
-
Terungkap! Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Awalnya Beda Proyeksi di Timnas Indonesia
Terkini
-
Belajar Coding Sejak SD, PPU Persiapkan Generasi Muda Hadapi Era IKN
-
Gratispol Kaltim Terkendala Selisih Kuota, Wagub Seno: Bukan Pemprov yang Kurangi
-
Balikpapan Kejar Target Bebas Banjir, 64 Titik Genangan Diklaim Sudah Ditangani
-
IKN Era Prabowo: Pembangunan 'Bergeser', Rp 48,8 Triliun di Tangan Basuki
-
Kasus Suap IUP Seret Awang Faroek dan Putrinya, Akademisi: Ada Pelanggaran Terhadap Peraturan