Dirinya bahkan bangga bisa menjadi guru honorer di pedalaman Kukar. Baginya ini merupakan perjuangan untuk mencerdaskan bangsa. Terutama untuk warga Desa Muara Enggelam.
Tekad Taufiq sangat jelas. Ia ingin memerangi kebodohan dan ketertinggalan pengetahuan warga pedalaman di era teknologi seperti sekarang ini.
"Anak-anak di sini biasanya punya dua kemungkinan saja. Yang berprestasi pasti jadi rebutan sekolah lain. Yang kurang berprestasi, atau orangtuanya tidak punya biaya melanjutkan pendidikan, maka anak tersebut setelah tamat SMP akan ikut orangtua jadi nelayan," urai Taufiq.
Taufiq menyebut, jenjang Pendidikan di Desa Muara Enggelam hanya sampai SMP. Murid yang mau melanjutkan ke jenjang lebih tinggi harus mencari di luar desa. Biasanya para murid diarahkan ke Kecamatan Muara Muntai, karena cukup dekat dari Desa Muara Enggelam daripada harus ke Kecamatan Muara Wis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
Terkini
-
Alat Kebencanaan Disiagakan untuk Hadapi Cuaca Ekstrem di Kaltim
-
Warga Kaltim Diminta Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi
-
3 Mobil Bekas Nissan 60 Jutaan: Kabin Lapang, Desain Elegan Tak Lekang Waktu
-
Hujan Ringan Guyur Samarinda, Waspada Hujan Petir di Pontianak dan Banjarmasin
-
3 Mobil Bekas 80 Jutaan Terbaik untuk Keluarga: Kabin Senyap, Mesin Bertenaga