Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 12 Agustus 2021 | 14:41 WIB
Jubir PA 212 Novel Bamukmin. [Suara.com/Ria Rizki Nirmala Sari]

SuaraKaltim.id - Dalam beberapa waktu terakhir, muncul berbagai wacana pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres dan cawapres) yang akan diusung untuk maju dalam Pemilu 2024. Salah satu wacana yang menonjol adalah pernyataan salah satu tokoh Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Puan Maharani.

Pernyataan tersebut pernah dinyatakan Tokoh PA 212 Damai Hari Lubis. Pernyataan tersebut kontan membuat geram Wakil Sekjen DPP PA 212 Novel Bamukmin.

Lantaran itu pula, dia kemudian mengungkapkan sosok Damai Hari Lubis. Seperti dikutip dari Hops.id-jaringan Suara.com, Novel Bamukmin dan Damai Hari Lubis bernaung dalam organisasi yang sama.

kolase anies-puan

Meski begitu, Novel Bamukmin tegas menolak usulan Damar Hari Lubis yang mendukung Ketua DPP PDIP Puan Maharani dipasangkan saja dengan Anies Baswedan.

Baca Juga: Tak Pasang Baliho Seperti Puan, Ganjar: Ora Kober, Saya Diperintah Presiden Ngurusi Covid

Novel mengemukakan, nama PDIP mutlak wajib dicoret dalam daftar komunitas PA 212. Lantaran itu, PA 212 kemudian menyuarakan lebih baik Anies dipasangkan dengan Novel Bamukmin saja.

Tokoh 212 ini mengungkapkan Damai Hari Lubis merupakan tokoh 212 yang berlatar belakang praktisi hukum senior.

Keduanya dalam satu organisasi yakni di Koordinator Bela Islam (Korlabi).

Damai Hari Lubis menjabat Ketua Korlabi sedangkan Novel Bamukmin dalah Sekjen Korlabi.

Namun Novel menolak keras usulan Damai Hari tersebut. Pertimbangan Novel pun cukup jelas, PDIP mesti ditenggelamkan.

Baca Juga: PA 212 Tegaskan Ogah Dukung PDIP, Novel Bamukmin Siap Jadi Wakil Presiden

“Dalam hal ini saya tidak sejalan dengan pernyataan beliau (Damai Hari Lubis) karena kami, 212 dari komponen manapun sudah harga mati untuk menolak PDIP karna track record-nya sangat berbahaya demi persatuan bangsa,” jelas Novel dalam pesannya kepada Hops.id pada Kamis (12/8/2021).

Lebih lanjut, dia menjelaskan Damai Hari Lubis sudah nonaktif dari kepengurusan pusat PA 212. Sehingga Novel menegaskan, apa yang diyatakan Damai mendukung Puan adalah sikap pribadi.

Pun, Novel mengaku kecewa dan bahkan mengecam pernyataan Damai Hari tersebut. Dia juga menegaskan agar Damai Hari menarik pernyataannya.

“Saya memberikan kecaman kepada Damai Hari Lubis untuk segera menarik statement-nya karena sudah jauh dari garis perjuangan 212 dan sangat berbahaya karena bisa berakibat terjadi kegaduhan. Karena massa 212 dengan pernyatan Damai Hari Lubis dianggap adalah pernyataan resmi dari tokoh 212,” katanya.

Meski begitu, Novel menyatakan PA 212 masih solid dalam gerakannya dan tidak mudah termakan provokasi serta pernyataan yang menyudutkan komunitas terseut.

“Alhamdulillah tokoh-tokoh 212 masih sangat kompak walau terus mendapatkan tekanan sampai kriminalisasi dari rezim yang berkuasa saat ini,” katanya.

Sebelumnya, Politikus PDIP Effendi Simbolon mengusulkan agar Puan Maharani dipasangkan dengan Anies Bawedan dalam Pilpres 2024.

Usulan itu disampaikan di tengah-tengah hangatnya PDIP dan Gerindra yang membuka peluang memasangkan Prabowo Subianto dan Puan.

Menurut Effendi, pasangan Puan-Anies merupakan kombinasi yang pas antara nasionalis dan religius.

 "Saya punya usul saya bilang Mba Puan itu dipasangkannya harus sama Anies. Ya jangan lagi Prabowo. Jadi Puan capres, Anies cawapres. Itu baru rekonsiliasi nasionalis dan religi," kata Effendi dalam diskusi daring, Minggu (30/5/2021).

Kendati keputusan pencalonan dalam Pilpres merupakan ranah Ketua Umum PDIP Megawati, namun sebagai kader dan individu Effendi menegaskan Puan-Anies hanya aebatas usulan darinya.

"Kan usul. Usul saya Mba Puan itu masuk maju dengan figur. Kan PDIP bisa nyalon sendiri PDIP. Jadi kali ini Gerindra ikut mendukung lah di belakang. Saya kira gini hitungannya, kalau PDIP 24 persen ditambah Gerindra 13 persen kurang dari 40 persen," ujar Effendi.

Menurutnya pasangan dengan kombinasi nasionalis dan religius antara Puan dan Anies memiliki potensi lebih besar ketimbang Prabowo dengan Puan, yang dinilai Effendi tidak ada lagi sesuatu hal yang baru.

"Hayo kalian mau celah di mana lagi, nasionalis dan religius sudah bersatu semua itu kan baru sesuatu. Kalau cuma Prabowo-Puan, menurut saya gak ada yang news," kata Effendi.

Load More