SuaraKaltim.id - Presiden Madagaskar Andry Rajoelina memecat semua menteri dalam kabinetnya beberapa hari setelah mengkritik kinerja mereka yang dianggap di bawah standar.
Menyadur France 24, pemecatan massal ini terjadi beberapa minggu setelah pejabat menggagalkan rencana pembunuhan atas dirinya.
Kantor Rajoelina tidak memberikan alasan pemecatan dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Rabu (11/8) malam, tapi pada Minggu (8/8), ia mengatakan kinerja beberapa menteri 'tidak memuaskan'.
"Seperti di tim sepak bola, Anda harus berubah ketika ada kegagalan di pemerintahan," katanya disadur dari Suara.com, Jumat (13/8/2021).
Baca Juga: Menteri Investasi Bahlil Lahadalia: PPKM Jadi Tantangan Berat Kita
"Akan ada perubahan dan ini menyangkut mereka yang tidak melaksanakan pekerjaan yang dipercayakan kepada mereka."
Pekan lalu, seorang jaksa senior Madagaskar menangkap 21 tersangka, termasuk 12 personel militer yang terkait dengan rencana pembunuhan Rajoelina yang ingin menggulingkan pemerintah.
Enam orang, salah satunya warga negara Prancis, ditangkap bulan lalu karena diduga terlibat dalam plot kudeta. Rencana ini bisa digagalkan oleh pejabat setelah penyelidikan selama berbulan-bulan.
Madagaskar adalah bekas jajahan Prancis yang miskin dengan penduduk 26 juta jiwa. Negara ini memiliki sejarah kekerasan dan situasi politik yang tidak stabil.
Rajoelina, 44, dilantik sebagai presiden pada 2019 setelah pemilihan yang diperebutkan dengan panas dan tantangan pengadilan konstitusi dari saingannya.
Baca Juga: Menteri Investasi Bahlil Lahadalia: Jangan Terlena Pertumbuhan Ekonomi 7,07 Persen
Rajoelina pertama kali mengambil alih kekuasaan dalam kudeta Maret 2009 setelah menggulingkan Marc Ravalomanana. Dia tetap memegang kendali sebagai kepala pemerintahan transisi hingga 2014.
Dalam pemilihan 2019, Marc Ravalomanana menantang Rajoelina dan kalah. Ia lantas mengatakan pemungutan suara itu curang.
Berita Terkait
-
Picu Kontroversi: Trump Abaikan FBI, Pilih Perusahaan Swasta untuk Periksa Calon Menteri
-
"Gali Lubang Tutup Lubang", Cara Sri Mulyani Bayar Utang Jatuh Tempo Rp800 T di 2025
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
PPN Naik 12 Persen Bikin Rakyat Kian Terjepit
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
-
Iuran Rp 20 Ribu untuk Listrik di SMA Negeri 1 Bontang, Disdik Kaltim Angkat Bicara
-
Pakai AC di Kelas, Orang Tua Murid Keluhkan Iuran Rp 20 Ribu untuk Bayar Listrik di SMA Negeri 1 Bontang
-
KPU Kaltim Pastikan Debat Ketiga Berlangsung Kondusif, Aturan Diperketat
-
Kekerasan di Paser: Polda Kaltim Buru Pelaku, JATAM Desak Cabut Izin PT MCM
Terkini
-
Iuran Rp 20 Ribu untuk Listrik di SMA Negeri 1 Bontang, Disdik Kaltim Angkat Bicara
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
-
Pakai AC di Kelas, Orang Tua Murid Keluhkan Iuran Rp 20 Ribu untuk Bayar Listrik di SMA Negeri 1 Bontang
-
Kongko ASN dan Kandidat Pilkada Jadi Sorotan, Pengamat: Jadi Beban Etika dan Politik
-
KPU Kaltim Pastikan Debat Ketiga Berlangsung Kondusif, Aturan Diperketat