SuaraKaltim.id - Jumlah Kecamatan di Kutai Kartanegara (Kukar) resmi bertambah, yakni Samboja Barat dan Kota Bangun Darat. Awalnya, Kukar hanya memiliki 18 kecamatan saja, kini menjadi 20.
Selain bertujuan mempercepat pembangunan infrastruktur serta mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat. Ternyata penambahan dua kecamatan baru ini menjadi permasalahan tersendiri yang dihadapi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kukar.
Pasalnya, semua dokumen kependudukan di kedua kecamatan baru harus diperbaharui kembali. Sebab Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) dan sejenisnya masih masuk kecamatan induk masing-masing.
Kepala Disdukcapil Kukar, Muhammad Iryanto mengatakan, berdasarkan jumlah penduduk kedua kecamatan ini setelah didata dua bulan lalu, sekitar 46 ribu orang. Artinya, yang sudah memiliki KTP dan KK dengan kode wilayah lama harus di perbaharui kembali.
Baca Juga: Mengenal Sultan Aji Muhammad Idris, Raja Kutai Kartanegara Ke-14
“Karena kode wilayah kecamatan sebelumnya berbeda dengan yang baru, jadi diperbaharui semuanya,” jelasnya, dikutip dari kaltimtoday.c0--Jaringan Suara.com, Kamis (19/8/2021)
Perubahan domisili memakan waktu dan terhalang anggaran
Angka mencapai puluhan ribu orang ini, untuk merubah domisili memerlukan waktu tak sebentar. Pihaknya berencana akan melakukan perubahan tahun depan. Kendala yang dihadapi yakni ketersediaan bahan logistik untuk mencetak dokumen tersebut belum ada.
Ia mengaku sudah melakukan langkah cepat mengantisipasi kekurangan logistik tersebut dengan mengajukan anggaran di APBD-Perubahan tahun 2021. Supaya dibantu dan didukung penganggaran pengadaan logistik dan secepat mungkin bisa terealisasikan.
Selain itu, harapannya agar proses perubahan bisa dilakukan dengan cepat.
Baca Juga: Bakal Jadi Endemi, Tapi Kok Sri Mulyani Pangkas Anggaran Kesehatan Tahun Depan
“Andai logistik ada, kami sudah lakukan perubahan dokumen dan pencetakan namun ketersediaan logistik sudah habis, jadi masih menunggu,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Bank Indonesia Catat Surplus Anggaran Rp55 Triliun Hingga September 2024
-
Natalius Pigai Minta Rp20 Triliun usai jadi Menteri HAM, Eks Pimpinan KPK Bambang Widjojanto Bilang Begini
-
Untuk Program Sosialiasi HAM di Desa-desa, Natalius Pigai Butuh Rp 8,3 Triliun
-
Yasonna Laoly Cecar Natalius Pigai Soal Permintaan Anggaran Rp 20 T: Realistis, Harus Lihat APBN
-
Natalius Pigai Kenalkan Diri di DPR: Saya Dulu Tukang Parkir di Kalibata, Jadi PNS Cuma Antar-antar Surat Fotokopi
Terpopuler
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Deddy Corbuzier Ngakak Dengar Kronologi Farhat Abbas Didatangi Densu: Om Deddy Lagi Butuh Hiburan
Pilihan
-
Data Ekonomi China Dorong Rupiah Berotot di Perdagangan Senin Pagi
-
Harga Emas Antam Mulai Naik Lagi, Hari Ini Tembus Rp1.476.000/Gram
-
Marselino Ferdinan Dituduh Biang Kerok Eliano Reijnders Dicoret STY: Kalah Sama Camat...
-
Perbandingan Giovanni Van Bronckhorst vs Shin Tae-yong, Adu Pantas Jadi Pelatih Timnas Indonesia
-
Patut Dicontoh! Ini Respon Eliano Reijnders Usai Kembali Terdepak dari Timnas Indonesia
Terkini
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
-
Iuran Rp 20 Ribu untuk Listrik di SMA Negeri 1 Bontang, Disdik Kaltim Angkat Bicara
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
-
Pakai AC di Kelas, Orang Tua Murid Keluhkan Iuran Rp 20 Ribu untuk Bayar Listrik di SMA Negeri 1 Bontang