SuaraKaltim.id - Dua belas hari menghilang dan memutuskan untuk tidak mengaktifkan sosial media. Deddy Corbuzier pun akhirnya muncul kembali.
Kemunculan ayah dari Azkanio Nikola Corbuzier ini justru memberikan kabar buruk soal kesehatannya. Pria kelahiran 28 Desember 1976 ini memberitahukan kepada para penggemarnya bahwa ia sempat dalam masa kritis. Bahkan sakit yang ia derita ini nyaris merenggut nyawanya.
Pria berusia 44 tahun ini mengaku dirinya sempat terkena Covid-19 dan mengalami kondisi fisik yang drop secara drastis.
"Saya sakit. Kritis, hampir meninggal karena badai Cytokine, lucunya dengan keadaan sudah negatif. Yes it's covid," tulis Deddy Corbuzier di instagram pribadinya, Minggu (22/8/2021).
Katanya, ketika terkena Cytokine, kondisi paru-parunya langsung mengalami kerusakan sebesar 60 persen. Padahal ia baru divonis Covid-19 dalam dua hari.
"Tanpa gejala apapun tiba tiba saya masuk ke dalam badai Cytokine dengan keadaan paru paru rusak 60 persen dalam dua hari," lanjutnya.
Dirinya pun fokus memulihkan kesehatan, ia pun meminta maaf kepada para penggemar lantaran baru memberikan informasi soal kondisinya sekarang.
"Mohon maaf saya baru bisa memberitahu keadaan sebenarnya pada masyarakat, Intinya dua minggu saya break semua nya karena saya harus konsentrasi pada kesehatan saya," ujarnya.
Tak lupa pula ucapan terima kasih ia berikan kepada pihak Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto yang sudah secara maksimal merawat dirinya.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Kritis Akibat Covid, Azka Nekat Mengcovidkan Diri Agar Bisa Temani di RS
Dalam keterangannya, ia mengaku sudah pasrah dalam keadaan nyaris mati tersebut.
"Jendral Lukman Waka RSPAD, Dr Wenny Tan hingga Dr Gunawan turun tangan semaksimal mungkin untuk menstabilkan keadaan saya keluar dari masa kritis. Yes it's a life and death situation," tandasnya.
Apa itu badai Cytokine?
Dikutip dari Alodokter.com, Cytokine merupakan salah satu protein yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Dalam kondisi badan normal, Cytokine membantu sistem imun berkoordinasi dengan baik, dalam melawan bakteri atau virus penyebab infeksi.
Badai Cytokine, terjadi ketika tubuh melepaskan terlalu banyak Cytokine ke dalam darah dengan jangka waktu yang sangat cepat.
Kondisi ini membuat sel imun justru menyerang jaringan dan sel tubuh yang sehat. Sehingga menyebabkan peradangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
CEK FAKTA: PBB Disebut Intervensi DPR Indonesia, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Prabowo Akan Bubarkan DPR Jika Tak Sahkan UU Perampasan Aset
-
CEK FAKTA: Undang-Undang Perampasan Aset Disahkan Prabowo
-
CEK FAKTA: Pendaftaran PPPK Paruh Waktu 2025 Bisa Lewat Tautan Facebook
-
CEK FAKTA: Klaim Sahroni Marah ke Polisi Usai Rumahnya Dijarah