Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Kamis, 26 Agustus 2021 | 19:21 WIB
Bukit Bangkirai, Kalimantan Timur (instagram.com/hendriwlsss)

SuaraKaltim.id - Dunia pariwisata Bumi Pertiwi diperkirakan akan kembali menguat di 2022 nanti. Namun, penguatan itu hanya bisa mengandalkan para wisatawan domestik.

Hal ini disampaikan Jajang Gunawijaya. Disadur dari BeritaHits.id, menurutnya semua itu bisa terealisasi tergantung pada kemampuan pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.

"Kalau pemerintah sudah menyatakan pandemi bisa dikendalikan, ada pelonggaran signifikan jadi berbagai aktivitas ekonomi bisa dibuka lagi, pariwisata akan menggeliat," katanya, Kamis (26/8/2021).

Menurut pria yang juga menjabat Kepala Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sosial dan Politik (LPPSP) FISIP Universitas Indonesia itu, wisatawan dalam negeri akan menjadi pijakan utama dalam membantu geliat industri kembali normal.

Baca Juga: Bisnis Transportasi Darat Di Ujung Tanduk, Sejumlah Bus Terbengkalai

Ia juga menegaskan, mereka yang menjadi pijakan tersebut harus bisa dibuat nyaman. Karena tujuannya untuk membantu destinasi wisata Indonesia bangkit.

"Kalau untuk wisatawan mancanegara, butuh waktu lebih lama lagi. Bisa 1-2 tahun untuk kembali normal karena imbas dari pandemi berkepanjangan merusak struktur ekonomi masyarakat di luar negeri, termasuk dari negara yang banyak berwisata ke Indonesia," jelasnya.

Jika berharap kepada datangnya para wisatawan mancanegara, baginya hal tersebut akan memakan waktu yang lama. Pasalnya, perekonomian negara-negara lain juga belum afiat.

Tak hanya itu, prediksi kapan pandemi akan berakhir atau bisa dikendalikan sepenuhnya masih terlihat abu-abu bagi para pengamat.

"Makanya kalau tahun 2022 pandemi bisa dikendalikan, belum tentu wisatawan mancanegara masuk ke Indonesia karena mereka perlu menabung dulu, lalu ekonomi negara yang bersangkutan pun belum normal," ujarnya.

Baca Juga: Wisata Indonesia Diprediksi Pulih Pada 2022 Meski Tanpa Wisatawan Mancanegara

Lalu, upaya Indonesia untuk mengembalikan rasa kepercayaan wisatawan mancanegara dalam pengendalian Covid-19 harus bisa tercapai.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan, tren pariwisata semasa pandemi Covid-19 berubah. Lebih mengedepankan wisata yang aman dari penyebaran virus, dan lebih pribadi.

Masyarakat diprediksi akan menyukai wisata yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan mereka secara spesifik. Lebih menjurus kepada kearifan lokal (localize), wisata yang dilakukan bersama dengan keluarga (personalize), dan dilakukan tidak berbondong-bondong atau dalam jumlah yang lebih sedikit (smaller size).

"Wisata minat khusus seperti pendakian gunung, olahraga arung jeram hingga ekowisata selalu punya peminat setia yang siap "beraksi" begitu pemerintah memberikan lampu hijau untuk kembali beraktivitas," pungkasnya.

Load More