SuaraKaltim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda akan membuka sekolah-sekolah untuk kembali menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada tanggal 7 September 2021 mendatang.
Rencananya, selepas PPKM level 4 di Samarinda berakhir, 14 Sekolah Tangguh Covid-19 (STC) yang sebelumnya diprogram pemkot akan dilanjutkan, dan dibuka secara bertahap.
Selain itu, 2 SMP yang diketahui sudah menerima vaksinasi Covid-19, baik guru maupun muridnya, akan menggelar PTM secara penuh dan dijadikan sebagai sekolah percontohan. Hal tersebut dijelaskan langsung oleh Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi
"Jadi pertama kebijakan PTM itu kan memang sudah dilakukan sejak Maret 2021 lalu. Evaluasi kami pelaksanaannya bagus, tidak ada satu pun murid atau guru yang terkonfirmasi positif Covid-19, " ujar Rusmadi, dikutip dari Presisi.co, Jumat (27/8/2021).
Baca Juga: Klaim 70 Persen Pelajar SMP Telah Divaksin, Wali Kota Tangerang Ogah Buru-buru PTM
Ia menerangkan, pada tahun ajaran baru tercatat ada 71 sekolah yang akan menggelar PTM, menyusul 14 STC yang sudah berjalan sebelumnya pada tahun ajaran baru ini.
Namun, Samarinda waktu itu ditetapkan sebagai daerah yang harus menerapkan PPKM Level 4, sehingga 71 STC tahap II tersebut tak jadi dibuka.
"Pemerintah kota berkeyakinan, dengan ikhtiar dan usaha yang sudah dilakukan, tanggal 7 September (2021) nanti Samarinda sudah tidak masuk PPKM level 4," paparnya.
"Tapi kami tidak boleh menunggu tanggal 7 September 2021 nanti baru dipersiapkan sekolahnya. Dari sekarang sudah harus disiapkan. Kami persiapkan 71 sekolah itu untuk tatap muka juga," tambahnya.
Untuk diketahui, PPKM level 4 di Samarinda akan berakhir pada 6 September 2021 mendatang. Sedangkan pada 7 September 2021, jika Samarinda lepas dari PPKM level 4, maka 14 STC langsung dibuka.
Baca Juga: Beri Sinyal Izinkan Belajar Tatap Muka, Pemprov Tekankan Khusus Zona 1-3
Sementara itu, jika PPKM level 4 di Samarinda pada waktu mendatang juga masih berlanjut, dijelaskan Rusmadi pihaknya tak boleh berandai-andai. Ia menyebut, beberapa kelonggaran selama penerapan PPKM level 4 sudah diberikan oleh pemerintah pusat.
"Ini semakin longgar. Yang tadinya dalam PPKM level 4 tidak boleh makan di tempat, sekarang boleh makan di tempat. Artinya pemerintah pusat sudah ada kebijakan relaksasi. Apalagi di sektor ekonomi. Tentunya sektor pendidikan juga harus diperhatikan," ujarnya.
"Artinya kita tidak boleh berandai-andai. Memang pandemi dipastikan belum berakhir, tapi kita tidak tahu kapan berakhirnya. Kalau kami (pemkot) menunggu PPKM level 4 berakhir, ya tidak boleh juga. Jadi harus berani mengambil kebijakan dengan hati-hati," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Olahraga Padel Kena Pajak 10 Persen, Kantor Sri Mulyani Buka Suara
-
Sering Kesetrum Jadi Kemungkinan Alasan Ade Armando Dapat Jatah Komisaris PLN Nusantara Power
-
Sosok Chasandra Thenu, Selebgram Ambon Akui Dirinya Pemeran Video Viral 1,6 Menit
-
Harga Emas Antam Kembali Longsor, Kini Dibanderol Rp 1.907.000/Gram
-
Azizah Salsha, Istri Pratama Arhan Dihujat Habis-habisan Promosi Piala Presiden 2025
Terkini
-
3 Link DANA Kaget Terbaru, Buruan Klaim Saldo Gratis!
-
Cepat Klik! 9 Link DANA Kaget Hari Ini Siap Bagi Saldo DANA Gratis, Cuan Tanpa Modal!
-
7 Syarat Debt Collector Pinjol Boleh Tagih Utang ke Kantor Konsumen, Melanggar Bisa Dipenjara!
-
6 Kebiasaan Jelang Tidur yang Ampuh Jaga Kesehatan Otak, Wajib Coba Agar Hidup Berkualitas!
-
Seleksi Direksi BUMD Kaltim 2025 Resmi Dibuka, Ini Syarat Lengkapnya