SuaraKaltim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan akan menggelar simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Simulasi tersebut akan digelar selama sebulan kedepan.
Status Balikpapan yang saat ini masih berada di PPKM Level 4, dan baru akan berakhir pada 6 September 2021 menjadi alasan utamanya kenapa simulasi tersebut baru sebulan dijalankan nanti.
“Simulasi dulu satu bulan sambil lihat perkembangan kalau aman lanjut kalau tidak aman berarti ada masalah di mana itu yang dilakukan evaluasi bersama Dinas Kesehatan,” ujar Kepala Dinas Pendidikkan dan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Balikpapan Muhaimin melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Selasa (31/08/2021)
Sekedear informasi, pemerintah pusat juga mendorong daerah yang masuk status PPKM level 1-3 menggelar PTM terbatas. Atas dasar itu, Muhaimin bahkan sudah melaporkan ke Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud soal rencana menggelar simulasi selama sebulan tersebut.
Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka Dimulai, Guru ini Bahagia Sampai Bersihkan Ruang Kelas
“(Simulasi itu) akan kami coba kan, kalau misalnya ketentuannya boleh, (dengan batas) maksimal lima puluh persen. Iya (kami ikuti). Nah tadi kami laporkan kepada beliau di coffee morning,” bebernya.
Namun untuk SD simulasi akan digelar sekali dalam sepekan. Yakni, hari Senin untuk kelas satu dan Selasa untuk kelas dua. Dalam sehari, satu kelas dibagi dua dan hanya 25 persen dari jumlah murid.
“Misalnya hari Senin kelas satu saja. Iya. Tapi dibagi dua shift. Karena anak SD itu belum divaksin maka yang kita lakukan anak SD itu hanya masuk dalam satu minggu sekali,” tambahnya.
Begitupun untuk jenjang SMP, katanya, juga satu kelas dibagi dua. Senin-Selasa untuk kelas tujuh dan delapan. Lalu Rabu-Kamis kelas delapan, masing-masing pembelajaran dua jam. Sedangkan, Jumat-Sabtu tidak ada PTM.
“Kalau SMP kan boleh sampai tiga jam, tapi nanti kita coba semuanya dua jam dulu,” jelasnya.
Baca Juga: Masih Ditemukan Kerumunan, Wagub DKI Anggap Tak Ada Kendala Pelaksanaan PTM
Sedangkan untuk kurikulum yang digunakan akan menyesuaikan situasi pandemi Covid-19. Karena, menurutnaya, belajar di masa pandemi tidak sama dengan belajar dalam kondisi normal.
Berita Terkait
-
Bukber Asyik di Samarinda & Balikpapan: Ini 5 Kafe serta Restoran Pilihan untuk Ramadan!
-
Bisnis Narkoba Eks Bos Persiba Balikpapan, Koleksi Mobil Mewah Catur Adi dari Mustang GT hingga Alphard Disita Polisi
-
Bareskrim: Direktur Persiba Sudah Lama Jadi Bandar Sabu Jaringan Lapas
-
Profil Catur Adi Prianto, Bos Persiba Balikpapan yang Tersandung Narkoba hingga Ditangkap Polisi!
-
Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan karena Narkoba, Begini Penjelasan Klub
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Dibangun Rp 2 Triliun, Istana Garuda IKN Perpaduan Seni dan Kewibawaan
-
BBM Diprotes Warga, Rudy Masud Ngintip Isi Tangki SPBU
-
Efek THR dari Pemprov Kaltim: Kunjungan Museum Mulawarman Melonjak 50 Persen
-
12.950 Warga Kunjungi KIPP IKN dalam Sehari, Antusias Lihat Proyek Ibu Kota Baru
-
2.000 Warga Bontang Dapat Kesempatan Kuliah Gratis, Program Dimulai September