SuaraKaltim.id - Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia Maret 2020 lalu, pemerintah setempat langsung mengambil kebijakan untuk mengurangi kerumunan, hingga tempat pariwisata serta pusat perbelanjaan ditutup sementara.
Imbas dari itu, beberapa museum juga melakukan hal serupa. Seperti Museum Mulawarman, yang harus ditutup sementara dan tidak menerima kunjungan dari wisatawan.
Berkolaborasi dengan salah satu pusat perbelanjaan, pengelola Museum Mulawarman pun memutuskan untuk mengadakan pameran di salah satu mal di Samarinda.
Tak disangka, antusias para pengunjung untuk melihat koleksi museum pun tiinggi. Mereka bisa meliat secara langsung dan mempelajari sejarah dari koleksi yang dipamerkan oleh pihak museum.
“Sangat senang bisa melihat langsung. Khususnya kita bisa menambah wawasan sejarah, apalagi saya bukan orang asli disini. Dan ini merupakan (koleksi) kerajaan tertua di Indonesia,” kata Haris (45), Selasa (31/8/2021).
Sekedar informasi, pameran tersebut bertemakan Peradaban Islam di Kesultanan Kutai Kartanegara (Kukar). Sehingga, koleksi-koleksi yang dipamerkan pun, seputar peninggalan dan penyebaran agama Islam di kesultanan.
Seperti keramik, golok, koin, kitab suci Al-Qur'an, silsilah raja Kutai, alat musik tradisional, hingga kursi tanduk yang digunakan untuk mengaji. Diketahui pula koleksi tersebut, memiliki tulisan dan ukiran berbahasa arab melayu.
Mulyono (55) yang juga pengunjung sekaligus warga yang tertarik melihat koleksi museum mengungkapkan, dirinya merasa terpikat untuk melihat koleksi kitab suci Al-Qur'an dan silsilah kesultanan raja-raja Kutai. Ia mengagumi semua tulisan yang tertera dan menggunakan bahasa arab.
“Saya baca silsilah raja, karena disini ada bahasa arab dan melayu. Sayang jika tidak ada yang bisa membaca atau tahu dari isi buku ini,” ungkapnya.
Baca Juga: Koleksi Terbaru Calvin Klein dengan Serat Ramah Lingkungan
Ia berharap, dengan adanya pameran tersebut, tak hanya dirinya, masyarakat lain dapat mempelajari sejarah yang ada di Kalimantan Timur (Kaltim) atau khususnya Kerajaan Kukar, secara langsung dan melihat koleksi-koleksi yang ada di museum.
“Jangan sampai peninggalan seperti ini hilang, dan masih banyak lagi koleksi-koleksi di Museum Mulawarman yang belum bisa ditampilkan. Karena kita tidak harus mendengar dari orang lain atau google. Bisa tahu langsung,” pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
CEK FAKTA: PBB Disebut Intervensi DPR Indonesia, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Prabowo Akan Bubarkan DPR Jika Tak Sahkan UU Perampasan Aset
-
CEK FAKTA: Undang-Undang Perampasan Aset Disahkan Prabowo
-
CEK FAKTA: Pendaftaran PPPK Paruh Waktu 2025 Bisa Lewat Tautan Facebook
-
CEK FAKTA: Klaim Sahroni Marah ke Polisi Usai Rumahnya Dijarah