SuaraKaltim.id - Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan ada ribuan masyarakat yang terpapar Covid-19 dan belum melakukan isolasi. Tepatnya ada 1.625 orang. Ia juga mengatakan ribuan orang tersebut bisa berkeliaran ke tempat publik.
Menyadur dari Suara.com, dirinya menyebut ribuan orang ini terdeteksi melalui aplikasi PeduliLindungi saat pemeriksaan di tempat publik seperti restoran, mal, pusat perbelanjaan, industri hingga tempat olahraga.
"Terdapat 1.603 orang dengan status positif dan kontak erat mencoba untuk melakukan aktivitas publik," kata Luhut dikutip, Selasa (7/9/2021).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) itu menyebut orang-orang seperti itu akan dicap dengan warna hitam kemudian diboyong ke tempat isolasi terpusat (Isoter).
Baca Juga: Waspada Covid-19 Varian MU, Luhut Minta Warga Tak Euforia Kasus Turun
"Pemerintah akan menindak orang yang masuk dalam kriteria hitam peduli lindungi yang masih berusaha melakukan aktivitas di area publik dengan membawa mereka ke dalam isolasi terpusat. Hal ini dilakukan untuk sama-sama menjaga dan melindungi kita semua," tegasnya.
Per 5 September kemarin, total masyarakat yang melakukan skrining dengan menggunakan PeduliLindungi telah mencapai 20,9 juta orang.
Dari total tersebut, ada 761 ribu orang yang masuk kategori merah, tidak diperkenankan masuk atau melakukan aktivitas di tempat publik.
Untuk diketahui, pemerintah kembali memperpanjang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel di Jawa-Bali mulai 7-13 September 2021. Lalu di luar Jawa-Bali mulai 7-20 September 2021. Untuk Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta mengalami penurunan menjadi level 3. Sementara Bali masih berada di level 4.
Per 5 September 2021, hanya 11 kota/kabupaten yang masih berstatus PPKM level 4. Dimana sebelumnya 25 kota/kabupaten.
Baca Juga: Perempuan Meninggal 3 Bulan Usai Vaksinasi, Pemerintah China Sebut Bukan karena Vaksin
Peningkatan yang signifikan terjadi pada PPKM level 2. Sebelumnya hanya 27 kini menjadi 43 kabupaten/kota dari wilayah aglomerasi.
Berita Terkait
-
Orang Dekat Prabowo Sebut Kenaikan PPN 12 Persen Bakal Ditunda
-
Adu Kekayaan Mahfud MD vs Luhut Binsar Pandjaitan, Bedanya Bak Bumi dan Langit!
-
Cerita Mahfud MD Rutin Dijatah Uang dan Pulsa oleh Luhut Binsar Usai Mundur dari PNS: Gus Dur Mempersatukan Kami!
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Cerita Luhut Utus 2 Prajurit Gultor Kopassus Kawal Mahfud MD saat Kasus Cicak Buaya
Tag
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
-
Hore! Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 10% Sepanjang Libur Nataru
-
Broto Wijayanto, Inspirator di Balik Inklusivitas Komunitas Bawayang
-
Bye-Bye Jari Bertinta! 5 Tips Cepat Bersihkan Jari Setelah Nyoblos
Terkini
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
Prediksi BMKG: Pasang Laut Kaltim Capai 2,7 Meter, Berikut Dampaknya