SuaraKaltim.id - Cakupan vaksinasi di daerah sudah menjadi indikator dalam evaluasi untuk aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegaitan Masyarakat (PPKM). Hal itu menjadi alasan kenapa pemerintah akan lebih menggalakkan vaksinasi Covid-19 di daerah.
Terkait akan itu, disampaikan langsung Juru Bicara (Jubir) Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Siti Nadia Tarimizi.
"Hal ini demi memastikan kesiapan daerah untuk memasuki masa transisi hidup bersama Covid-19," ungkapnya dalam acara Siaran Pers PPKM, dilansir dari Suara.com, Rabu (15/9/2021).
Ia juga menegaskan, program vaksinasi di daerah harus jadi fokus utama Pemerintah Daerah (Pemda). Alasannya, karena pemda mempunyai peran penting dalam menanggulangi pandemi di wilayahnya.
Baca Juga: 1.819 Dosis Sinovac di Aceh Tenggara Tak Terpakai, Begini Penjelasan Dinkes
Tren penurunan Covid-19 juga dipengaruhi dari vaksinasi yang luas kini oleh pemerintah. Dia menyebut, hal itu sangat bergantung dengan kegiatan vaksinasi di daerah.
Angka penurunan kasus nasional sudah mencapai 30 persen. Namun, jumlah kematian akibat Covid-19 disebut masih tinggi terutama di daerah. Seperti Kalimantan Utara (Kaltara), Bangka Belitung, Kalimantan Timur (Kaltim), DIY, Bali, dan Sulawesi Tengah (Sulteng).
"Karena itu kita tidak boleh lengah. Pandemi belum selesai, tingkatkan protokol kesehatan dan tingkatkan cakupan vaksinasi kita," sambungnya.
Hingga kini penerapan PPKM Level 3 berlaku pada 16 provinsi dan PPKM Level 2 ada di 11 provinsi.
"Pemerintah tetap akan menerapkan kebijakan PPKM Level 4 di beberapa Kabupaten dan Kota. Karena ini penting agar persiapan dari Pemerintah dan Masyarakat bisa waspada," ungkapnya.
Baca Juga: Indonesia Kembali Kedatangan Ratusan Ribu Dosis Vaksin Pfizer
Selain aturan pemerintah, masyarakat juga disebut memiliki peran dalam antisipasi sebaran virus corona termasuk varian baru Covid-19 yang disebut lebih cepat menular.
"Kami juga terus mendorong masyarakat untuk memaksimalkan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi, sebagai salah satu alat pemantauan mobilitas masyarakat dan protokol kesehatan," pungkasnya.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Cara Aman Klaim Saldo Gratis, Klik Kumpulan Link DANA Kaget Aktif Terbaru Hari Ini
-
Rezeki Jumat Sebelum Gajian, 3 Link DANA Kaget Rp 299 Ribu Siap Isi Dompet Digitalmu
-
Partai Penutup Sarat Makna, Borneo FC Siap Hadapi Momen Perpisahan
-
10 Link Saldo Gratis DANA Kaget Hari Ini, Segera Klik!
-
Anak 6 Tahun di Samarinda Jualan Tisu dan Gores Mobil, Orang Tua Malah Menyuruh