SuaraKaltim.id - Isu rereshuffle Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencuat. Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto menuturkan, hal itu bisa saja terjadi jika Kapolri Listyo tidak segera berbenah diri.
Pasalnya, teguran dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Kapolri Listyo sudah dilayangkan. Teguran itu diakui Jokowi sudah ia berikan dihadapan seluruh pemimpin redaksi media di Istana Kepresidenan, Rabu 15 September 2021.
Dilansir dari Suara.com, pada hari yang sama pula Listyo lantas memberikan instruksi kepada seluruh jajaran Polda lewat Surat Telegram Nomor: STR 862/IX/PAM.III/2021.
Instruksi itu diberikan Listyo kepada seluruh jajaran kepolisian daerah atau Polda untuk tidak bersikap reaktif terhadap masyarakat yang hendak menyampaikan aspirasi.
Alasan Presiden Jokowi menegur Listyo terkait reaksi berlebih dari aparat kepolisian kepada masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi ke Presiden Jokowi di saat ia melakukan kunjungan kerja di sejumlah daerah. Salah satunya saat Presiden Jokowi berada di Solo.
Kala itu, pemberitaan ramai terkait kabar ada 10 mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo yang diamankan lantaran membentangkan poster di tengah kunjungan kerja Jokowi pada Senin, 13 September 2921. Salah satu poster tersebut padahal hanya bertuliskan pesan permintaan berupa 'Pak Jokowi tolong benahi KPK'.
Bambang Rukminto menilai teguran Jokowi itu merupakan respons atas kelambatan Kapolri dalam menyikapi dinamika yang terjadi di tengah masyarakat.
Menurutnya, Listyo seringkali telat memberikan respons dan selalu menunggu arahan presiden.
"Listyo ini sering kali telat respons dan nunggu arahan bapak presiden. Dan respons presiden kemarin (menegur Listyo), bisa dibaca sebagai sinyal kelambatan Kapolri dalam menyikapi dinamika di masyarakat," katanya dikutip dari sumber yang, Jumat (17/9/2021).
Baca Juga: Khawatir Mengganggu, Legislator Ingatkan Polri Tak Gelar Lomba Mural di Tempat Umum
Bahkan ia membeberkan, kelambatan respons dari Kapolri ini bukan hal yang pertama. Di Juni kemarin, Presiden Jokowi juga pernah menelepon Listyo untuk melakukan pembenahan pada permasalahan aksi premanisme terhadap sopir truk dan kontainer di Jakarta Utara.
Lagi-lagi, ketika itu Jokowi menelpon Listyo usai menerima keluhan langsung dari para sopir kontainer kepadanya di tengah kunjungan kerja. Selanjutnya, tak kurang dalam kurun waktu 1x24 jam puluhan preman yang kerap menarik pungutan liar alias pungli terhadap sopir kontainer ditangkap.
"Listyo harus segera berbenah karena bila terjadi berikutnya artinya dia harus siap untuk direshuffle," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 8 Juli: Raih Skin Senjata, Diamond, dan Katana
- Pemain 1,91 Meter Gagal Dinaturalisasi Timnas Indonesia, Kini Bela Tim di Bawah Ranking FIFA Garuda
- 5 Jet Pump Terbaik untuk Sumur Bor, Kuat Sedot Air dari Kedalaman 40 Meter
Pilihan
-
9 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
5 Rekomendasi HP Murah Tahan Banting Terbaru Juli 2025, Desain Kuat Anti Rusak
-
Fenomena Magis Pacu Jalur, Tradisi Kuansing Riau Kini Viral lewat Aura Farming
-
Tarif Trump 32 Persen Buat Menteri Ekonomi Prabowo Kebakaran Jenggot
-
Berapa Gaji Yunus Nusi? Komisaris Angkasa Pura Rangkap Sekjen PSSI dan Wasekjen KONI
Terkini
-
Asal Komentar!: Wali Kota Samarinda Semprot DLH Kaltim Soal Penilaian Sampah
-
Kabupaten Penyangga IKN Hanya Punya 3 Kecamatan, PPU Target Tambah Wilayah Baru
-
5.000 Warga Dibidik, Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Balikpapan Diserbu Masyarakat
-
Pendamping PKH Jadi Garda Depan Sekolah Rakyat di Kaltim
-
IKN Harus Bebas Praktik Prostitusi, Polda Kaltim Rutin Gelar Patroli Penginapan