SuaraKaltim.id - Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin di Provinsi Kalimantan Selatan berencana melaksanakan kembali pembelajaran tatap muka di fasilitas pendidikan anak usia dini, taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan sekolah menengah pertama secara serentak mulai 20 September 2021.
"Surat pemberitahuan untuk PTM (pembelajaran tatap muka) kembali sudah kita sampai sejak kemarin (17/9) kepada seluruh sekolah, dari PAUD hingga SMP," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Totok Agus Daryanto di Banjarmasin, Sabtu 18 September 2021.
Ia mengatakan, pembelajaran tatap muka dilaksanakan kembali setelah penularan COVID-19 mereda dan wilayah Kota Banjarmasin masuk dalam area Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.
Totok menjelaskan, keputusan untuk mulai melaksanakan kembali pembelajaran tatap muka dibuat mengacu pada rekomendasi Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Banjarmasin serta Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; Menteri Kesehatan; Menteri Dalam Negeri; dan Menteri Agama.
"Pastinya sekolah yang boleh PTM berada di daerah zona hijau dan kuning saja, kalau daerahnya masih zona oranye, apalagi merah, belum boleh. Kita lihat nanti data di Dinas Kesehatan terkait zonasi penyebaran COVID-19 di Kota Banjarmasin," katanya.
Selain itu, ia melanjutkan, pembelajaran tatap muka hanya boleh dilaksanakan di sekolah-sekolah yang 80 persen gurunya sudah divaksinasi COVID-19.
"Saya bisa memastikan hampir semua sekolah para gurunya sudah 80 persen lebih mendapatkan (suntikan) vaksin COVID-19," katanya.
"Saat ini pun sebagian siswa yang usianya di atas 12 tahun sudah divaksin COVID-19," ia menambahkan.
Totok menjelaskan pula bahwa pada masa pandemi jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka dan durasi kegiatan belajar mengajar harus dibatasi dan protokol kesehatan wajib dijalankan.
Baca Juga: OTT di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalsel, KPK Masih Rahasiakan Pihak-pihak yang Ditangkap
"Jadi dibuat masuk kelasnya bergantian, itu harus dibuat jadwalnya dengan rapi dan teratur oleh sekolah, jaga jangan sampai terjadi kerumunan," katanya.
"Kalau ada siswa yang kurang sehat, kita minta orang tuanya jangan membolehkan (berangkat ke sekolah)," ia menambahkan.
Menurut Totok, pelaksanaan pembelajaran tatap muka akan dievaluasi setiap pekan.
"Jika sampai ada siswa atau guru yang terpapar COVID-19 karena PTM ini, (sekolah) wajib menghentikan PTM minimal tiga hari," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Weekend Lebih Seru dengan 'War Link' DANA Kaget, Siapa Cepat Dia Dapat!
-
PPU Tegaskan Sekolah Gratis Bebas Pungli, Siapkan Generasi IKN
-
Kasus Hutan Unmul Kian Rumit, Siapa Dalang Sebenarnya?
-
Cuaca Kaltim 1120 September, BMKG Peringatkan Potensi Ekstrem
-
Kolaborasi Desa, Koperasi, dan Pemda untuk Air Bersih di Sekitar IKN