Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 29 Oktober 2021 | 15:25 WIB
Sejumlah kawasan di Kota Balikpapan potensi diterjang banjir akibat cuaca ekstrim yang terjadi dalam beberapa waktu belakangan ini. [BPBD Balikpapan]

SuaraKaltim.id - Cuaca ekstrim yang terjadi dalam beberapa waktu belakangan ini, berpotensi menimbulkan bencana alam seperti banjir hingga tanah longsor. Untuk mengantisipasi terjadinya hal tersebut, Warga Kota Balikpapan diimbau untuk waspada dan mengantisipasinya.

Pesan tersebut disampaikan Kepala BPBD Balikpapan Suseno. Dia mengatakan, kewaspadaan perlu ditingkatkan mengingat Kota Minyak kerap dilanda banjir dan tanah longsor saat cuaca ekstrim terjadi di wilayah tersebut. Apalagi, kontur wilayah Balikpapan yang terdiri dari kawasan perbukitan.

“Karena kecenderungannya hujan, jadi banjir dan longsor harus benar-benar diwaspadai. 85 persen Balikpapan ini berbukit-bukit. Sehingga pada kawasan-kawasan perbukitan ada potensi terjadi longsor, sedangkan di bawah ada potensi banjir,” kata Suseno seperti dikutip Kaltimtoday.co-jaringan Suara.com pada Jumat (29/10/2021).

Sementara itu, dia mengemukakan akan terus berkoordinasi dengan BMKG setempat terkait kemungkinan cuaca ekstrim yang melanda wilayah tersebut.

Baca Juga: Viral di Medsos Perahu Berhenti di Lampu Lalu Lintas Saat Banjir: Samarinda Makin Maju

Lebih lanjut, dia mengemukakan, jika di Balikpapan ada delapan kawasan yang selalu menjadi langganan terjadi banjir saat musim hujan.

Kawasan tersebut meliputi Karang Joang Kilometer 11 dan Kilometer 17 Margomulyo, Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal.

Kemudian untuk kawasan yang rawan terjadi tanah longsor, tersebut di daerah Balikpapan Kota, tengah, utara dan barat, yang meliputi Prapatan, Telaga Sari, Gunung Sari, Batu Ampar, Baru Ulu, Baru Tengah dan Baru Ilir.

“Longsor seluruh kawasan berbukit, kadang daerah tidak berbukit juga bisa longsor kalau pemilik lahannya abai dengan kondisi sekitarnya,” ujarnya.

Selain tanah longsor dan banjir, dia mengemukakan, sejumlah kawasan yang sudah mulai dibenahi drainase maupun jalannya untuk penanganan banjir, seperti di Jalan Mayjen Sutoyo yang kini sudah relatif berkurang intensitas banjirnya. Meski begitu, dia tetap mengimbau masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan.

Baca Juga: Sedimentasi DAS Mahakam Tinggi, Perparah Banjir Samarinda: Dari Pusat Juga Menyatakan Itu

“Kalau di daerah bukit misalnya kalau ada turap-turap yang sudah jabuk ataupun sudah retak tolong diperbaiki atau diganti. Jangan membuang sampah sembarang, karena masih ada masyarakat yang mengabaikan ini,” katanya.

Load More