Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Minggu, 14 November 2021 | 09:38 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty. [Inibalikpapan.com]

SuaraKaltim.id - Capaian vaksinasi di Balikpapan tersisa hanya 10 persen saja. Meski begitu, diakui oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty bahwa semakin rendahnya angka tersebut, semakin sulit masyarakat untuk mau melakukannya.

Strategi jitu pun mereka terapkan. Yakni vaksinasi jemput bola. Mendatangi masyarakat yang belum di vaksinasi dan langsung melakukannya vaksinasi di tempat, di rasa akan lebih ampuh untuk mencapai target vaksinasi 100 persen di Kota Mintak.

“Karena sekarang sistemnya vaksinasi sudah jemput bola, kita sudah sulit hanya mengharapkan dengan mengumpulkan lewat media sosial, tetapi kita butuh relawan-relawan untuk menjemput dari rumah ke rumah,” kata Dio biasa Andi Sri Juliarty disapa, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Minggu (14/11/2021). 

“Bagi yang dosis keduanya tertinggal pun kita layani, silahkan saja datang ke Dome,” tambahnya. 

Baca Juga: Tunggu Instruksi Pusat, Pemda DIY: Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun Digelar Awal Tahun 2022

Selanjutnya DKK Balikpapan akan membuat strategi menggunakan mobile ambulan, yang akan datang ke RT-RT tertentu di mana banyak warganya tidak bisa datang atau keluar rumah untuk vaksin. Dia mencontohkan seperti lansia atau ibu rumah tangga.

 “Maka kita akan mempersilahkan para Ketua RT kumpulkan warganya, beritahu kami di DKK Balikpapan kita akan mobile datang kesana,” jelasnya.

Dia menuturkan, hingga kini semua pihak puskesmas di Balikapapan masih melayani vaksinasi. Dia juga mempersilahkan jika ada lingkungan RT yang ingin dikunjungi dan banyak warganya yang tak bisa keluar rumah, maka petugas rumah sakit yang akan datang ke sana.

“Semuanya sudah kita buka diatas 60 tahun juga bisa divaksin, karena kita mencari yang 10 persen ini mungkin orang-orang yang susah keluar rumah,” tutup wanita berhijab ini. 

Baca Juga: Jenderal WHO Sebut Kesenjangan Distribusi Vaksin Covid-19 adalah Sebuah Skandal

Load More