SuaraKaltim.id - Meskipun kasus penularan Covid-19 di Kaltim telah melandai, namun Pemerintah Provinsi (Pemprov) belum memberikan izin terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk jenjang SMA dan SMK sederajat.
Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltim HM Sa’bani mengatakan, pihaknya baru akan mengizinkan digelarnya PTM untuk jenjang SMA dan SMK sederajat jika vaksinasi guru dan pelajar di Kaltim telah mencapai minimal 75 persen.
Ia pun meminta Dinas Pendidikkan (Disdik) Kabupaten dan Kota di Kaltim untuk mempercepat vaksinasi guru dan siswa. Sehingga PTM bisa segera digelar.
“Disdik di kabupaten dan kota agar cepat melaksanakan akselerasi vaksinasi Covid-19, untuk siswa dan guru-gurunya,” ujar Sa’bani, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Minggu (14/11/2021).
ia mengungkapkan, meski kasus penularan Covid-19 telah melandai di BenuaEtam, namun cakupan vaksinasi secara keseluruhan belum mencapai herd immunity.
Karena berdasarkan data Satgas Penanganan Provinsi Kaltim pada Minggu (14/11/2021) hingga pukul 15.00 Wita capaian vaksinasi untuk dosis satu 64,41 persen atau 1.908.774 jiwa dan dosis dua 45,31 persen atau 1.302.467 jiwa. Adapun sasarannya 2.874.401 jiwa.
Sementara khusus vaksinasi remaja sasarannya 397. 462 jiwa. Namun, vaksinasi dosis satu baru sekitar 59,21 persen dan dosis dua baru sekitar 39,72 persen, sehingga masih jauh dari target.
Dari laporan Satgas baru Kota Bontang yang capaian vaksinasi remaja 75,23 persen untuk dosis satu dan 63,80 persen dosis kedua. Sedangkan Kota Balikpapan baru sekitar 73,74 persen untuk dosis pertama dan sekitar 60,43 untuk dosis kedua.
Terendah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) )yang baru sekitar 43,53 persen untuk dosis satu dan 23,18 untuk dosis kedua. Lalu Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) untuk dosis satu sekitar 43,46 persen dan dosis kedua sekitar 26,78 persen
Baca Juga: PTM Bertambah 180 Sekolah, Dikbud Tangsel Wanti-wanti Kasus Covid-19: Semua Harus Jujur
Karenanya ia, meminta Pemerintah Kota (Pemkot) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melaporkan jika ada kendala dalam vaksinasi.
“Sehingga cepat pula dicarikan solusinya. Dengan begitu vaksinasi dapat terlaksana dengan baik,” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Setelah 10 Tahun Rehabilitasi, Dua Orang Utan Kalimantan Menetap di Suaka IKN
-
Tak Bertentangan dengan GratisPol, Beasiswa Kutim Tuntas Punya Dasar Hukum Kuat
-
IKN Butuh Penyangga Sehat, PPU Targetkan 28 Persen Sampah Berkurang 2025
-
Karantina Sertifikasi Ratusan Udang dan Lobster Tujuan Jakarta
-
TKD Terpangkas Rp 650 Triliun, Ekonom Unmul Ingatkan Kaltim Harus Lebih Mandiri