Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Jum'at, 19 November 2021 | 19:55 WIB
Ilustrasi - Operasi pasar minyak goreng. [ANTARA]

SuaraKaltim.id - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (Pemkab PPU) akan segera menggelar operasi pasar minyak goreng untuk menekan harga komoditas tersebut. Pasalnya, saat ini komoditi utama masyarakat tersebut sedang melonjak.

"Untuk mengatasi lonjakan harga minyak goreng diadakan operasi pasar," ujar Kasi Bina Pasar dan Distribusi Diskukmperindag PPU Marlina, menyadur dari ANTARA, Jumat (19/11/2021).

Diskukmperindag PPU bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) berencana akan melakukan operasi pasar. Sebab minyak goreng jelasnya, menjadi salah satu komoditi utama yang dibutuhkan masyarakat untuk keperluan sehari-hari di PPU.

Menurutnya, sejak dua pekan terakhir, harga minyak goreng di PPU mengalami kenaikan antara Rp 4 ribu sampai Rp 6 ribu per liter.

Baca Juga: Kemendag: Asosiasi Sediakan Minyak Goreng Kemasan Sederhana Seharga Rp14 Ribu

"Kenaikan harga minyak goreng yang terjadi secara nasional berimbas ke wilayah Penajam Paser Utara," ucapnya.

Sebelumnya minyak goreng jenis curah dijual dengan harga Rp16.000 per liter dan saat ini naik menjadi Rp20.000-Rp22.000 per liter. Harga minyak goreng dalam kemasan ikut mengalami kenaikan, minyak goreng dalam kemasan lima liter saat ini dijual dengan harga Rp90.000 dari sebelumnya Rp70.000.

Kendati mengalami kenaikan harga kata Marlina, persediaan atau pasokan komoditas minyak goreng dari distributor masih aman. Pelaku usaha kecil yang ada di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara berharap ada operasi pasar minyak goreng untuk kendalikan harga yang saat ini melonjak.

"Kenaikan harga minyak goreng itu cukup memberatkan usaha kecil, sebab minyak goreng sebagai salah satu bahan pokok," jelas salah seorang pedagang makanan gorengan, Feri.

Baca Juga: Jelang Akhir Tahun Harga Minyak Goreng Naik hingga 50 Persen, Cek Harganya!

Load More