Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Jum'at, 03 Desember 2021 | 19:44 WIB
Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman. [kaltimtoday.co]

SuaraKaltim.id - Kutai Timur (Kutim) memiliki berbagai macam potensi wisata yang tak kalah menarik dibanding beberapa tempat wisata yang ada di Kalimantan Timur (Kaltim). Namun, sayangnya karena keterbatasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), potensi wisata tersebut belum bisa dikelola secara baik dan profesional.

Menurut Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, di Kutim bahkan ada potensi wisata yang tak kalah menarik untuk dikembangkan, yakni penangkaran buaya. Namun, APBD tidak sanggup memikulnya.

“Objek wisata di Kutim ini sangat kaya. Mulai dari potensi budaya, panorama alam, hingga biota laut yang ada di sepanjang sungai. Dan yang paling potensial adalah buaya kita yang sangat banyak. Kalau ini dikelola, maka akan menjadi objek wisata yang sangat menarik,” sebutnya, melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Jumat (3/12/2021).

Kutim memang terkenal memiliki buaya yang banyak. Sehingga, dipandang perlu ada penangkaran buaya skala besar. Namun, lagi-lagi APBD tidak bisa diandalkan untuk itu, sehingga butuh investor untuk mengelolanya.

Baca Juga: Emak-emak Ini Masak Daging Buaya Pakai Bumbu Kecap, Netizen: Mantanku Berakhir Tragis

“Sebab, buaya ini selain akan dibangunkan penangkaran, juga butuh dana untuk pemberian makan setiap harinya,” katanya.

Selanjutnya karena objek wisata itu harus dalam satu kawasan yang terintegrasi dengan baik, maka dirinya melihat lokasi yang paling strategis untuk dibangun penangkaran buaya adalah di Kecamatan Bengalon. Tepatnya di Muara Bengalon atau di Pantai Kenyamukan.

“Bengalon ini dekat dengan pantai Sekrat. Pantai ini terkenal dengan hamparan pasir putihnya yang sangat indah. Jadi kalau disana dibuat, pengunjung pantai bisa sekaligus melihat objek penangkaran buaya,” tandasnya.

Load More