Denada S Putri
Selasa, 14 Desember 2021 | 12:38 WIB
Kepala OJK Kaltim Made Yoga Sudharma saat melakukan gathering bersama media. [Dok. OJK Kaltim]

DI sisi lain, penyaluran kredit terbesar untuk lokasi proyek terjadi pada sektor Pertanian, Perburuan dan Kehutanan serta sektor Perdagangan Besar dan Eceran. Di Kaltim, kredit kepada sektor Pertanian, Perburuan dan Kehutanan tercatat sebesar Rp 27,88 triliun per September 2021. Angka itu juga mengalami peningkatan sebesar Rp 1,61 triliun atau 6,13 persen yoy.

"Sedangkan penyaluran kredit pada Sektor Perdagangan Besar dan Eceran per September 2021 tercatat sebesar Rp 15,33 triliun, menurun sebesar Rp 889,98 Miliar atau 5,48 persen secara yoy," lanjutnya.

Ia menyatakan pertumbuhan kredit diiringi dengan kualitas kredit yang baik. Tingkat NPL (Non performing loan) perbankan berdasarkan lokasi bank di wilayah Kaltim masih terjaga dalam posisi yang sehat.

Katanya, hal itu tercermin dari NPL Gross per September 2021 tercatat sebesar 4,80 persen, menurun dari posisi September 2020 yang sebesar 7,71 persen. Namun demikian, perbankan telah membentuk pencadangan kerugian yang sangat memadai sehingga secara NPL Net perbankan untuk lokasi bank masih terjaga dan berada dalam kategori schat di posisi 1,97 persen per September 2021.

Ia melanjutkan, adapun tingkat NPL perbankan berdasarkan lokasi proyek di Kaltim masih terjaga dalam posisi yang sehat. NPL Gross per September 2021 tercatat sebesar 4,08 persen, menurun dari posisi September 2020 yang tercatat sebesar 5,03 persen.

"Namun demikian, perbankan telah membentuk pencadangan kerugian yang sangat memadai sehingga secara NPL Net perbankan untuk lokasi proyek masih terjaga dan berada dalam kategori sehat di posisi 1,45 persen per September 2021," tutupnya.

Load More