SuaraKaltim.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan warga Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim tetap waspada terhadap kemungkinan banjir rob, meski banjir di Kecamatan Sepaku pada Jumat lalu sudah surut.
"Kewaspadaan terhadap bencana banjir harus terus dilakukan karena pasang air laut periode 15-23 Desember diprakirakan ketinggian maksimum antara 2,6-2,8 meter," ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyadur dari ANTARA, Selasa (21/12/2021).
Ketinggian pasang air laut antara 2,6-28 meter tersebut berdasarkan prakiraan dari Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, Balikpapan.
Bahkan hingga kini, lanjutnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU masih terus menyebarkan informasi kebencanaan kepada masyarakat, baik melalui jejaring media sosial maupun berkoordinasi dengan aparat daerah setempat untuk kewaspadaan banjir.
Pihaknya mengimbau masyarakat mempersiapkan diri dengan meningkatkan kesiapsiagaan, antara lain dengan memahami rute evakuasi dan mengidentifikasi daerah yang lebih aman dari banjir.
"Jika banjir sudah terjadi, hal yang perlu diwaspadai adalah adanya saluran air, lubang, dan tempat-tempat lain yang tertutup genangan banjir, kemudian menghindari sengatan listrik dengan mematikan sumber listrik," katanya.
Banjir di Kecamatan Sepaku pada Jumat, 17 Desember, tiga hari lalu melanda dua desa dan satu kelurahan, diakibatkan oleh tingginya intensitas hujan disertai pasang air laut (rob) sehingga membuat air sungai yang seharusnya mengalir ke laut, tertahan dan meluap ke pemukiman warga.
Kawasan yang terdampak banjir adalah Desa Bukit Raya, Desa Sukaraja, dan Kelurahan Sepaku. Banjir tersebut berdampak pada 101 kepala keluarga (KK) pada 101 rumah, termasuk 1 mushala terendam banjir.
"Banjir tersebut berlangsung sekitar 1 hingga 2 jam, kemudian langsung surut mengikuti turunnya pasang surut air laut," ucap Muhari.
Baca Juga: Area Loading Dock Terminal 3 Bandara Soetta Banjir, Ganggu Penerbangan?
Karakteristik bencana banjir di Kecamatan Sepaku, lanjutnya, adalah banjir yang tidak lama, atau dengan kata lain banjir segera surut karena tinggi muka air akan segera turun bersamaan dengan turunnya air laut.
"Saat kejadian, BPBD Kabupaten PPU bersama TNI, Polri, Dinas PUPR, Dinas Sosial, PMI, masyarakat, dan OPD terkait langsung turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi, pemantauan, dan pendataan," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
AYIMUN Samarinda Chapter 2025 Siapkan Generasi Muda Jadi Calon Pemimpin Global
-
Kaltim Jamin Stok Pangan Aman, Harga Terpantau Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru
-
Persagi Siap Tugaskan Ahli Gizi untuk MBG di Seluruh Pelosok Indonesia
-
Alat Kebencanaan Disiagakan untuk Hadapi Cuaca Ekstrem di Kaltim
-
Warga Kaltim Diminta Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi