SuaraKaltim.id - Viral di media sosial aksi damai yang dilakukan di atas Jembatan Mahakam Kutai Kartanegara (Kukar) menuntut soal pergantian warna jembatan yang sebelumnya kuning, menjadi merah.
Beberapa warga yang berkumpul di jembatan, nampak menggunakan baju putih, bercelana motif batik, dan ada kain kuning yang mengikat di kepala, ataupun pinggang mereka.
Aksi itu sempat membuat arus lalu lintas di jembatan tersebut jadi sulit. Kemudian, tak hanya beraksi di Jembatan Mahakam, mereka juga melanjutkan aksinya sampai ke Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kukar.
Video aksi tersebut diunggah di akun informasi @info_kukar. Si admin membenarkan soal aksi yang dilakukan untuk menuntut perubahan warna jembatan.
Baca Juga: Viral Suket Eks Menteri KKP Susi jadi Bungkus Gorengan, Dukcapil: Harusnya Disimpan Baik
"BREAKING NEWS… Saat ini sedang berlangsung Aksi Damai di Tenggarong, tepatnya di atas Jembatan Kutai Kartanegara,Senin (27/12/2021), menurut informasi aksi tersebut berkaitan dengan perubahan warna Jembatan Kartanegara," katanya, dikutip Senin (27/12/2021).
Tanggapan warganet
Unggahan itu ramai dikomentari warganet. Banyak dari mereka yang merasa berang, dan kesal terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) yang mengubah warna jembatan tanpa melihat sejarah kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang identik dengan warna kuning emas.
"Mau comment tapi takut ada kang bakso nyamperin ," sindirnya.
"Jangan suka merubah sejarah, warna emas atau kuning itu warna kesultanan atau kerajaan. Partai merah jgn banyak tingkah," ujarnya.
Baca Juga: Putrinya Dilamar, Ayah Beri Pesan Haru Calon Mantu: Saya yang Pertama Jatuh Cinta Padanya
"Kuning tetaplah kuning ," sambatnya.
"Warna Kuning bukan melambangkan sebuah Pemimpin dari partai tertentu tapi warna Jembatan tersebut warna kuning melayau adalah warna khas Kesultanan Ing Martadipura Kutai Kartanegara ," jelasnya.
"Kuning kembanggan kukar,, ," terangnya.
"Warna kuning warna kerajaan tak boleh tergantikan," sambungnya.
"Knp juga hrs ganti warna....yg orang² tau warna kuning adalah ciri khas nya Kesultanan Kutai Kartanegara.," tuturnya.
"Kuning aja, ndik usah diganti2 lagi," pintanya.
"Dah dipadahi hk daripada untuk ngubah warna cat baik hk pitisnya berikan ke urg untuk baiki jalan," tandasnya.
Hingga berita ini selesai ditulis, unggahan tersebut sudah disukai sebanyak 10.342 kali oleh warganet.
Berita Terkait
-
Sadbor Joget Hibur Napi di Penjara, Kampungnya yang Sepi Jadi Omongan
-
Dari Jokes Internal hingga Bantu Cegah Bunuh Diri, Kisah Inspiratif Lutfi Afansyah si Konten Kreator
-
Kenapa Send The Song Error Tidak Bisa Dibuka? Jangan Bingung, Ini Solusinya
-
Viral Pasangan Bantu Kakek yang Kehabisan Bensin Gegara Tak Punya Uang
-
Pengadilan Bobrok, Mahfud MD Ungkap Hakim Layak Disebut 'Yang Memalukan'
Tag
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Kritik Dinasti Politik di Pilgub Kaltim, DEEP: Kepentingan Publik Bisa Tersisih
-
Akmal Malik Dorong Pemerintah Daerah Dukung Produk UMKM Berau ke Pasar Nasional
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
OTT KPK Berujung Buron, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Masih dalam Pencarian
-
Netizen Kritik Debat Pilkada PPU yang Sepi Argumen, Dinilai Sekadar Formalitas