Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Jum'at, 21 Januari 2022 | 19:55 WIB
Kepala UPTD PPA DP3AKB Kota Balikpapan, Esti Santi Pratiwi saat bertemu AZ. [Inibalikpapan.com]

SuaraKaltim.id - Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Balikpapan Esti Santi Pratiwi mengatakan, anak korban kecelakaan maut Muara Rapak butuh pendampingan piskolog. Salah satunya AZ yang mengalami trauma dalam peristiwa yang menyebabkan empat orang meninggal dunia dan belasan luka-luka tersebut.

Kecelakaan itu terjadi akibat truk besar mengalami rem blong saat turunan Jalan Soekarno Hatta depan Plaza Ramayana Muara Rapak Balikpapan. Dalam kecelakaan maut yang terjadi pada, Jumat (21/1/2022) itu, AZ tak mengalami luka-luka. Semetara kedua orangtuanya harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

“Ketika dibawa dalam kondisi sadar, tidak ada pingsan, tidak ada darah, fisiknya Insya Allah aman, tapi psikisnya,” ujarnya didampingi Psikolog Nurul Mahmuda, usai bertemu dengan AZ, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, di hari yang sama.

“Kejadian seperti ini sangat butuh pendampingan secara pisikologis agar nanti anak bisa kembali pulih,” imbuhnya.

Baca Juga: Kecelakaan Maut di Balikpapan, Sopir Truk Ngaku Buru-buru Dikejar Waktu

Menurutnya, saat diajak berbicara AZ tidak banyak bereaksi. Namun ketika dibujuk baru kemudian mau berbicara. AZ terlihat trauma karena, anak itu sangat ingat peristiwa tersebut.

AZ bahkan bercerita ketika kendaraannya terguling dan kaca pecah, kemudian ayahnya berlumuran darah.  Katanya, hal tersebut sangat jelas diceritakan AZ.

“Ketika datang AZ-nya sedang main HP cuma memang kalau kita tanya kondisi dan sebagainya itu tidak memungkinkan. Jadi ketika ditanya memang masih belum fokus. Akhirnya setelah dibujuk dengan kami itu sudah mulai ada perubahan, namun dia masih teringat kejadian, seperti terguling dan sebagainya,” tandasnya

Load More