SuaraKaltim.id - Wakil Ketua DPRD Bontang Agus Haris menyebut, ada dua akar persoalan pengangguran di Bontang, satu diantaranya komitmen memberdayakan pekerja lokal di lingkungan industri masih rendah.
Ia menilai, perusahaan di Bontang masih setengah hati menjalani peraturan daerah yang mewajibkan perekrutan tenaga kerja didominasi asal Bontang. Kondisi itu diperparah dengan lemahnya pengawasan oleh dinas terkait.
"Sekarang coba saya tantang pemerintah inventarisir jumlah pekerja asal luar dan lokal di seluruh perusahaan, lebih banyak mana?," ungkap Agus Haris, melansir KlikKaltim.com,-jaringan suara.com, Minggu (23/1/2022).
Sedangkan untuk faktor kedua, Agus menilai kebijakan penanganan pengangguran tak sesuai dengan kondisi di lapangan.
Menurutnya, serapan tenaga kerja saat ini paling besar di sektor jasa dan usaha mikro. Padahal seharusnya, pelatihan kerja dan kebijakan yang dilahirkan sejalan dengan kebutuhan di lapangan.
"Karena kita tak menyiapkan sejak awal, jadi saat berdiri diisi sama orang sana. Harusnya sebelum masuk, sudah siapkan memang SDM-nya" ungkap dia.
Saat ini, menurutnya apabila ada investasi masuk, pekerja lokal diberdayakan saat pembangunan saja. Setelah beroperasi, giliran pekerja asal luar yang mengisi posisi strategis.
Menurutnya, pemerintah juga harus menciptakan alternatif serapan tenaga kerja. Agar warga yang memiliki kompetensi di bidang non-industri tetap diberdayakan.
"Usaha kreatif juga harusnya dikembangkan, jadi tidak monoton terus. Apalagi usaha ini padat karya bisa menyerap pekerja banyak," pungkasnya.
Baca Juga: Natalius Pigai Usul Dua Tokoh Kalimantan untuk Jadi Pemimpin IKN: Putra Asli Dayak, Berkualitas!
Berita Terkait
-
Daftar Lowongan Kerja Sopir Pribadi di Sumut
-
Pengangguran Meningkat, Menaker Mau Buat Job Fair Setiap Minggu
-
7 Lowongan Kerja Komnas Perempuan, Cek Link Pendaftaran Berikut
-
Lowongan Kerja ART Pulang Pergi: Tersedia di Jabodetabek, Jogja, dan Surabaya
-
Kerja Sambil Gowes! Lowongan Kopi Keliling Gaji + Bonus Menarik
Tag
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Tax Amnesty Dianggap Kebijakan Blunder, Berpotensi Picu Moral Hazard?
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
Terkini
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Generasi Z hingga Baby Boomers: Isran-Hadi Dominasi Survei Poltracking
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Kejar Mimpi di Samarinda: Konser CIMB Niaga Angkat Talenta Lokal
-
Pembagian Uang di Dome Balikpapan, Irma Suryani: Murni Kebiasaan, Bukan Kampanye