SuaraKaltim.id - Beredar isu, perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kaltim menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat Bumi Mulawarman. Kekhawatiran itu terkait imigrasi besar-besaran warga luar ke Kaltim.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Kaltim Isran Noor menegaskan, tak ada kekhawatiran seperti itu di ruang publik Benua Etam. Menurutnya, warga Kaltim sangan mendukung pembangunan IKN, dan tidak merasa terganggu atau bahkan menolak dengan imigrasi atau kedatangan penduduk dari luar daerah.
"Masyarakat Kaltim itu sejak diumumkannya tanggal 26 Agustus 2019 oleh bapak Presiden sudah mendukung penuh. Tidak ada masalah apalagi penolakan," katanya, melansir dari ANTARA, Selasa (25/1/2022).
Ia menjelaskan, penduduk asli Kaltim dari segi sejarah hanya sedikit, alias tak sampai setengah dari jumlah seluruh penduduknya. Namun, masyarakat Kaltim menerima saudara-saudara dari luar Kaltim dengan hidup berdampingan.
"Yang banyak itu pendatang, terutama dari pulau Jawa sebanyak 35 persen. Lalu disusul Sulawesi sekitar 20 persen. Sisanya itu termasuk penduduk aslinya, Dayak, Kutai dan Banjar. Tapi mereka sudah hidup bersama," bebernya.
Oleh sebab itu, dukungan terhadap rencana pembangunan IKN dirasa tidak ada masalah. Menurutnya lagi, masyarakat Kaltim sangat ingin dilibatkan dalam suatu hal yang wajar, khususnya soal pembangunan IKN. Ia mengaku perpindahan IKN bukan untuk dipermasalahkan.
"Kalau perlu disesuaikan kapasitas masing-masing untuk melibatkan apa yang bisa dilakukan ya dilakukan," tuturnya.
Ia yakin masyarakat Kaltim pasti akan menerima penduduk dari luar dengan baik karena budaya serta adat istiadat masyarakat setempat selalu menerima kedatangan siapapun.
"Apalagi yang datang tidak terlalu banyak. Paling-paling satu sampai dua juta orang yang akan berada di kawasan IKN," ucapnya.
Mantan Bupati Kutai Timur (Kutim) itu menambahkan, lokasi IKN bukanlah lahan milik masyarakat. Melainkan, hutan tanaman industri atau lahan negara.
"Mungkin ada penduduk yang tinggal di kawasan sekitar, bukan di kawasan inti misalnya di Sepaku Semoi ada penduduk dari Jawa itu pasti akan dilakukan penataan, tidak mungkin diambil alih begitu saja," terangnya.
Oleh karena itu, ia menjamin pembangunan IKN akan aman termasuk tidak ada budaya-budaya yang dihilangkan.
"Saya sudah komunikasi dengan masyarakat setempat dan mereka memberikan dukungan penuh," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 41 Kode Redeem FF Terbaru 10 Juli: Ada Skin MP40, Diamond, dan Bundle Keren
- Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
-
9 Sepatu Lari Murah Rp500 Ribu ke Bawah di Shopee, Performa Nyaman Desain Keren!
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
-
Ole Romeny Kena Tekel Paling Horor Sepanjang Kariernya, Pelatih Oxford United: Terlambat...
Terkini
-
5 Sepatu Lari Murah Mulai Rp100 Ribuan, Nyaman Terbaik untuk Pria dan Wanita
-
5 Desain Kamar Mandi Estetik yang Elegan dan Kekinian, Bikin Rumah Makin Mewah!
-
Asal Komentar!: Wali Kota Samarinda Semprot DLH Kaltim Soal Penilaian Sampah
-
Kabupaten Penyangga IKN Hanya Punya 3 Kecamatan, PPU Target Tambah Wilayah Baru
-
5.000 Warga Dibidik, Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Balikpapan Diserbu Masyarakat