SuaraKaltim.id - Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Senin (24/1) malam mengakibatkan debit air sungai meningkat di Bontang. Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Bontang Zainuddin memprediksi, banjir akan terjadi. Hal itu dikarenakan air hulu sungai tepatnya di Kilometer 5, Jalan poros Bontang - Samarinda, mulai meluap.
"Dari pantauan tim di lapangan air sungai di KM 5 sudah mulai naik, dan arusnya cukup deras," ucapnya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Selasa (25/1/2022).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, banjir juga terjadi di RT 19 Kelurahan Gunung Elai. Ketinggian air diketahui mencapai 60 Centimeter.
Lurah Gunung Elai, Sulistyo mengatakan daerah tersebut memang menjadi titik rawan banjir karena kondisi jalan yang cekung menjadi titik temu air dari dua sisi. Dengan begitu, solusi mengentaskan banjir ialah dengan melakukan peningkatan jalan setinggi 80 Centimeter.
Baca Juga: Acara G20 Dipindah ke Jakarta, Wagub DKI Berharap Omicron dan Banjir Bisa Terkendali
"Disitu memang kalau hujan deras selalu banjir. Karena dataran rendah dan menjadi titik temu air. Solusinya jalan tersebut harus ditingkatkan," katanya.
Diharapkan 2022 ini bisa terealisasi karena setiap terjadi banjir akan menghambat aktivitas masyarakat setempat.
"Kita harap bisa tahun ini. Tadi juga Pak Camat Bontang Utara turun langsung melihat kondisi banjir," terangnya.
Data yang diperoleh dari Komunitas Pemerhati Air Sungai (Kompas), debit air sungai naik di dua wilayah Jalan Brokoli Kelurahan Gunung Elai dan Kampung Aren belakang X-toys Kelurahan Api-api.
Untuk ketinggian sungai di Jalan Brokoli pukul 10.44 Wita, mencapai 2,35 meter. Sedangkan di Kampung Aren belakang X-toys ketinggian mencapai 2,76 meter.
Baca Juga: Asabri Bagikan Sembako ke Korban Terdampak Banjir di Jayapura
Kenaikan air juga akan terus bertambah mengingat sungai yang berada di Kilo Meter 5 Samarinda - Bontang meluap. Kemudian untuk sungai di Kelurahan Guntung terpantau naik dengan ketinggian hampir 1 meter. Begitu juga terpantau di sungai menuju Kelurahan Bontang Kuala dengan ketinggian 1,3 meter.
"Iya, tren debit air sungai meningkat karena hujan deras," ungkap Kompas Bontang dalam siaran persnya.
Selanjutnya, Kompas menilai potensi banjir tentu ada. Jika intensitas hujan kembali tinggi. Naiknya pun secara perlahan.
"Naiknya juga perlahan. Jadi masyarakat diminta waspada. Apalagi di lokasi rawan banjir," tandasnya.
Berita Terkait
-
Oli Mesin Tercampur Air, Musuh Tersembunyi di Balik Banjir
-
Mobil Terendam Banjir? Jangan Langsung Nyalakan Mesin
-
Fenomena Super New Moon, 11 Kelurahan di Jakut dan Kepulauan Seribu Berpotensi Terendam Banjir Rob
-
Ketika Mobil Listrik Wuling Air EV Terabas Banjir, Berjalan Santai Tanpa Halangan
-
Berita Kemarin: Banjir Kepung Permukiman Warga, JLF Sepi Pengunjung Imbas Ekonomi Lesu
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
Terkini
-
Dampak IKN, Babulu Diusulkan Punya Rumah Sakit Sendiri
-
Cuma Janji, Gaji Tak Dibayar, Karyawan RSHD Samarinda Mengadu ke Disnaker
-
650 Warga Kaltim Terdampak Dugaan BBM Tercemar, Pemprov Turun Tangan
-
Link DANA Kaget Aktif 17 April 2025: Siap-Siap Dapat Saldo Gratis
-
Maruarar Panggil AHY dan Basuki, Bahas Nasib Tower Hunian IKN