SuaraKaltim.id - Kritik Edy Mulyadi terhadap perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan memang berbuntut panjang. Hingga kini, pembahasan soal dirinya masih terus terjadi.
Ia yang merupakan mantan calon legislatif (Caleg) dan diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu memang masih dikaitkan dengan partai yang berdiri sejak 20 Juli 1998. Bahkan, tuduhan adanya pembelaan dari partai tersebut tentang pernyataan kontroversial Edy Mulyadi ramai dikabarkan.
Menanggapi hal itu, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Kaltim melakukan pertemuan dengan organisasi masyarakat (Ormas) Gagak Bersatu dan beberapa elemen masyarakat lainnya. Pertemuan itu digelar Rabu (26/1/2022) tadi di salah satu kafe yang ada di Kota Tepian.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua DPW PKS Kaltim, Dedi Kurniadi menegaskan, Edy Mulyadi bukan lah kader PKS. Kepada aparat kepolisian, ia meminta agar pihak kepolisian segera mengusut pihak-pihak yang membawa nama PKS dalam isu ujaran kebencian Edy Mulyadi.
"Kami (PKS) mendukung upaya yang dilakuan beberapa elemen masyarakat ke jalur hukum. Dan seluruh pihak yang berwajib menyusut pihak yang telah sengaja mengedit dan menyebarluaskan konten dengan tujuan memprovokasi dan mengadu domba PKS dengan masyarakat," tegasnya.
Hal senada pun diungkapkan langsung oleh anggota DPRD Kaltim dari fraksi PKS, Harun Al Rsyid. Ia mengatakan, PKS secara nasional maupun daerah tidak menolak pemindahan IKN ke Kaltim. Namun, penolakan RUU IKN oleh fraksi PKS di DPR RI merupakan bentuk upaya dalam proses pengawasan jalannya demokrasi di Indonesia.
"Ini merupak demokrasi, dan masih banyak persoalan yang harus dicarikan solusinya seperti pandemi dan tingkat kemiskinan yang tinggi. Tapi kalau sudah disepakati kita dukung dan tetap kita awasi," ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPP Gagak Bersatu Syamsudin Salim mengapresiasi apa yang telah dilakukan DPW PKS Kaltim. Menurutnya, kegaduhan yang terjadi harus segera diakhiri dan mempercayakan pihak kepolisian untuk menindaklanjuti laporan dan pernyataan sikap sejumlah elemen masyarakat Kalimantan.
"Penjelasan PKS saya rasa sudah jelas semoga masyarakat juga menerimanya. Ormas dan Parpol ini aset bangsa, siapa lagi yang menenangkan kalau bukan kita," singkatnya mengakhiri.
Baca Juga: Buntut Kasus 'Prabowo Subianto Macan Meong', DPC Gerindra Solo Laporkan Edy Mulyadi ke Polisi
Kontributor : Apriskian Tauda Parulian
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
BMKG: Pasang Laut Maksimum di Kaltim Terjadi 2130 Oktober, Jangan Abai Peringatan!
-
Zakat Jadi Penopang Sosial Baru di Wilayah Penyangga IKN
-
Internet Gratis Menyapa Pelosok Kukar, Kaltim Percepat Akses Digital Desa
-
Masjid Banyak Belum Bersertipikat, Pemerintah Waspadai Potensi Konflik Lahan di Kaltim
-
Wilayah Penyangga IKN Bidik Zona Hijau Malaria pada 2026