SuaraKaltim.id - Wali Kota Bontang Basri Rase memperingatkan seluruh pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk tidak bepergian keluar kota sementara waktu. Hal itu dikarenakan, merebaknya angka kasus yang terkonfirmasi Covid-19. Berdasarkan data Promkes Bontang, kasus aktif ada 70 orang.
Jumlah tersebut bertambah dengan kasus sebelumnya yang mencapai 52 orang. Apalagi,saat ini Kota Bontang berstatus zona merah, bersama dengan Kota Balikpapan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), dan Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Diketahui, mayoritas masyarakat yang terkonfirmasi pun berdasarkan hasil tracing dari kasus perjalanan luar kota.
"Waspada, varian Omnicron harus diantisipasi. Saya perintahkan kepada pejabat untuk tidak melakukan perjalanan dinas yang tidak bersifat penting," katanya melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Senin (7/2/2022).
Tren yang meningkat menempatkan Kota Bontang pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2.
Baca Juga: BPBD Kota Yogyakarta Siagakan Tim Pemakaman Meski Kematian COVID-19 Turun
Selain mobilitas pejabat. Basri juga mengingatkan kepada Perusahaan meningkatkan pengamanan terhadap mobilitas industri. Pengetatan itu dimaksudkan untuk menerapkan protokol kesehatan. Apalagi saat ada kedatangan tamu berasal dari luar kota ataupun luar negeri.
Perusahaan wajib mengarahkan pendatang untuk dilakukan karantina selama 3-4 hari. Kemudian di tes swab, ketika hasil negatif maka diperbolehkan beraktivitas dilingkungan Perusahaan.
"Bagi perusahaan juga diminta aktif mengendalikan covid-19 dilingkungan mereka. Kalau didapat positif segera lakukan isolasi mandiri dengan ketat," terangnya.
Meski diakui Basri, belum mengetahui apakah varian omicron sudah masuk di Bontang atau tidak. Hingga kini, sampling yang dikirimkan ke pemerintah pusat belum keluar hasilnya.
Saat ini pemerintah tengah menyiapkan ancaman gelombang ketiga covid-19 akan datang. Khususnya ketersediaan tempat tidur di Rumah Sakit dan kesiapan tempat isolasi terpusat yang berada di Rusunawa Kelurahan Guntung.
Baca Juga: Tutup Selama Setahun Akibat Pandemi, Sekolah di Vietnam Kembali Dibuka
"Kita belum tau apakah varian omicron atau tidak. Karena belum terima hasil dari pemerintah pusat. Untuk Dinkes diminta menyiapkan sarana medis seperti tempat perawatan dan tempat isoter di Kelurahan Guntung siap," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
-
Survei: Milenial Rela Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Rumah Modern Minimalis
-
Trump Tarik AS dari WHO! Salahkan Penanganan COVID-19
-
Kronologi Dewi Soekarno Didenda Pengadilan Jepang Rp3 Miliar Gegara Pecat Karyawan
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
BMKG: Hujan 80-90 Persen Berpotensi Guyur Kaltim, Warga Diminta Waspada
-
Cegah Perundungan, DPRD PPU Dorong Kolaborasi Sekolah, Orang Tua, dan Pemerintah
-
Dugaan Pencemaran Laut, PT EUP: Kami Tetap Peduli pada Kesejahteraan Nelayan
-
Peringatan BMKG: Waspadai Dampak Pasang Laut di Pesisir Kaltim pada 2 April 2025
-
Sinergi DPRD dan Pemkab PPU, Stunting Berkurang Hingga 11,55 Persen