SuaraKaltim.id - Perkembangan kabar terkait Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kaltim memang selalu menjadi perhatian publik. Mulai dari banyak tokoh di Bumi Mulawarman yang mendukung perpindahan IKN Nusantara, sampai soal perpindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Jakarta ke Kaltim.
Tak hanya itu, soal pemekaran di Penajam Paser Utara (PPU) yang terjadi di Sepaku juga ramai dibahas. Dikabarkan banyak warga yang meminta hal itu dilakukan.
Soal produksi padi dan batas wilayah Benua Etam juga menjadi sorotan publik. Berikut 7 kabar terbaru soal IKN Nusantara yang dirangkum:
1. Karena IKN Nusantara, Pemerintahan Presiden Jokowi Disebut Ketua FKDM Kukar Muhidin Peduli Kesetaraan Pembangunan
Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur (Kaltim), terus mendapat respon positif dari para tokoh di Benua Etam. Salah satunya Muhidin, Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Baginya, pemindahan IKN yang sudah ditetapkan melaui UU Nomor 3/2020 Tentang IKN adalah wujud nyata dari keseriusan pemerintah. Menurutnya, pemerintahan Presiden Jokowi memiliki kepedulian terhadap kesetaraan pembangunan di wilayah luar Jawa.
2. Akibat IKN Nusantara, PPU Punya Kecamatan yang Sedikit, Masyarakat Minta Sepaku Dimekarkan, Sodikin: Menunggu Jawaban
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (Pemkab PPU) belum bisa melakukan pemekaran kecamatan karena masih menunggu regulasi dari Pemerintah Pusat.
Hal itu lantaran Kecamatan Sepaku masuk wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara atau Pusat Pemerintahan Indonesia yang baru. Sehingga, ada desakan dari warga agar segera ada pemekaran kecamatan Sepaku.
3. Produksi Padi di Bumi Mulawarman pada 2021 Diperkirakan Turun 6,77 Persen, Terjadi di 3 Daerah Termasuk IKN Nusantara
Produksi padi di Bumi Mulawarman pada 2021 diperkirakan turun 6,77 persen ketimbang tahun sebelumnya. Yakni, dari 262.434,52 ton gabah kering giling (GKG) pada 2020 menjadi 244.677,96 ton GKG tahun 2021.
Penurunan sebesar 6,77 persen atau sekitar 17.756,56 ton GKG terjadi akibat menurunnya luas tanam sebesar 9,92 persen di Benua Etam. Hal itu disampaikan Statistisi Ahli Madya Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Marinda Dama Prianto
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
AYIMUN Samarinda Chapter 2025 Siapkan Generasi Muda Jadi Calon Pemimpin Global
-
Kaltim Jamin Stok Pangan Aman, Harga Terpantau Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru
-
Persagi Siap Tugaskan Ahli Gizi untuk MBG di Seluruh Pelosok Indonesia
-
Alat Kebencanaan Disiagakan untuk Hadapi Cuaca Ekstrem di Kaltim
-
Warga Kaltim Diminta Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi