Scroll untuk membaca artikel
Bella
Minggu, 06 Maret 2022 | 20:00 WIB
Puing-puing berserakan di sekitar lubang di sebuah jalan, tempat beberapa rumah rusak akibat ledakan, menyusul serangan udara di Bila Tserkva, Kyiv Oblast, Ukraina, Sabtu (5/3/2022). [Dok.Antara]

SuaraKaltim.id - Pertempuran di Ukraina, akibat serangan yang dilancarkan Rusia hingga saat ini masih berlanjut.

Dilaporkan, 351 orang di Ukraina tewas dan 707 lainnya mengalami luka sejak pasukan Rusia melancarkan serangan pada 24 Februari.

Namun, jumlah korban diperkirakan jauh lebih banyak menurut misi pantau Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), mengutip Antara, Minggu (6/3/2022).

Diketahui, sebagian besar korban sipil tewas akibat penggunaan senjata peledak, termasuk penembakan dari artileri berat dan sistem peluncur banyak roket serta serangan udara. Akibatnya, area terdampak pun meluas, kata pemantau dari OHCHR.

Baca Juga: Dampak Gempa Pasaman Barat, 4.831 Rumah Warga Rusak

OHCHR adalah kantor komisioner tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) urusan hak asasi manusia.    

OHCHR meyakini bahwa jumlah (korban) yang sesungguhnya jauh lebih tinggi, terutama di wilayah kekuasaan Pemerintah dan dalam beberapa hari belakangan.

"Sebab perolehan informasi dari sejumlah titik perang tertunda dan banyak laporan yang masih menunggu konfirmasi," katanya.

Misi itu menyebutkan bahwa dugaan soal ratusan korban jiwa berjatuhan di Volnovakha belum dikonfirmasi. Di kota itu, jalur evakuasi yang aman sedang diupayakan untuk bisa melewati pengepungan pasukan Rusia.ANTARA

Baca Juga: Samsung Hentikan Pengiriman Produk ke Rusia, Donasikan 6 Juta Dolar Dalam Aksi Kemanusian

Load More