Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Sabtu, 12 Maret 2022 | 13:15 WIB
Situasi di depan TKP tempat ibu tersebut terjatuh. [Istimewa]

SuaraKaltim.id - Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) bernama Sandra (41) warga Jalan Kampung Cina, Gang Empat, Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, dikabarkan meninggal dunia saat hendak mengantri minyak goreng, Sabtu (12/3/2022).

Kabar adanya pengantri minyak goreng yang meninggal tersebut, sempat viral melalui media sosial (medsos) milik Anjelina Minori. Lalu diunggah oleh akun-akun informasi, salah satunya @berauterkini.

Kejadian tersebut bermula sekitar pukul 07.45 Wita. Korban bersama para saksi dan warga lainnya datang ke minimarket Alfamidi yang saat itu belum buka. Kedatangan mereka tak lain untuk mengantre minyak goreng.

Namun salah satu saksi mengaku, pada saat berada di depan Alfamidi, korban mengalami batuk dan tiba-tiba langsung terkapar.

Baca Juga: Minyak Goreng Langka di Samarinda, Pemkot Akali dengan 25.000 Liter Minyak Curah, Tapi Cuma untuk 10 Kelurahan

"Jadi dari pengakuan saksi bernama Anjelina (38) dan Sriwahyuni (41), si korban (Sandra) ini batuk-batuk, kemudian langsung pingsan," ungkap Kapolsek Teluk Bayur, AKP Kasiyono, dikonfirmasi di hari yang sama.

AKP Kasiyono menjelaskan, rumah korban berjarak sekitar 80 meter dari TKP. Saat tiba di lokasi, korban pun langsung lemas dan terjatuh.

"Dari hasil pemeriksaan sementara korban ini diduga memiliki penyakit asma. Dan menurut keterangan dari suami korban, korban sudah merasakan sesak di dada. Namun korban tetap menuju lokasi untuk membeli minyak goreng," jelasnya.

"Namun mereka ini sama sekali belum mengantri atau berdesak-desakkan. tetapi baru sampai toko kemudian langsung terjatuh," sambungnya.

Korban langsung dibawa menuju RSUD Abdul Rivai, Tanjung Redeb. Namun, pada saat dalam perjalanan korban dinyatakan meninggal dunia.

Baca Juga: Mendag Imbau Masyarakat Tak Panic Buying Soal Minyak Goreng

"Iya, korban langsung dibawa menuju rumah sakit untuk mendapatkan perawatan insentif. Namun pada saat dalam perjalanan korban meninggal dunia pihak keluarga menolak untuk dilakukan visum," pungkasnya.

Kontributor : Apriskian Tauda Parulian

Load More