SuaraKaltim.id - Badan Pengawasan Obat dan Makanan Kalimantan Timur (BPOM Kaltim) melaksanakan sidak kepada 2 toko ritel modern dan satu gudang ketersediaan pasokan ke retail. Dari hasil sidak tersebut, didapat 4 produk yang kedaluwarsa dan tetap dipajang di rak jualan dari kedua toko retail modern yang ada di Jalan Ahmad Yani itu.
Kepala Bidang Pemeriksaan BPOM Kaltim, Abdul Haris Rauf mengatakan, item kadaluarsa yang didapat meliputi mie instan, kopi bubuk, mentega, dan tepung terigu. Petugas mendapati produk yang masa kedaluwarsa habis ditengah tumpukan rak yang tidak diperhatikan pegawai dari toko retail modern tersebut.
Sementara untuk gudang pemasok stok toko retail yang berada di Jalan Pattimura, didapat menyalahi aturan tentang penumpukan kardus. Yang dimana harusnya ketinggian tumpukan hanya sekira 4 tingkat namun bisa sampai 8 tingkat. Hal itu bisa menyebabkan kerusakan pada bahan yang berada di tengah tumpukan dan nanti akan dirasakan oleh konsumen saat dipasarkan.
"Masa kadaluarsanya ada yang dari November 2021 lalu. Sementara tiga lainnya baru saja masuk kadaluarsa di bulan Maret dan awal April," katanya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Kamis (21/4/2022).
Selanjutnya, BPOM Kaltim juga memberikan surat pemberitahuan agar pengelola toko retail modern bisa memperhatikan produk yang mereka jual. Apalagi, menjelang Lebaran Idul Fitri, tentu daya beli masyarakat semakin meningkat.
Bahkan untuk Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (Diskop-UKMP) juga diminta tetap aktif memonitoring. Selain masa kedaluwarsa yang terjaring. BPOM juga mendapati produk makanan lokal yang masa izin edarnya juga sudah habis.
Untuk itu, seluruh produk yang didapat diminta agar tidak lagi dipajang karena dapat membahayakan kesehatan dari pembeli.
"Kita turunkan tadi jadi kalau yang masa edarnya habis silahkan diperpanjang baru bisa dijual atau diedarkan lagi," terangnya.
Termasuk peredaran produk makanan ringan merek kinder joy di pasokan swalayan atau toko retail moderen.
Baca Juga: Petugas Temukan Produk Makanan Mengandung Pewarna Tekstil dan Pestisida di Pasar Legi Solo
"Iya untuk itu dilarang dulu sampai ada hasil atau izin BPOM RI," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
Terkini
-
Skandal 17 Guru Besar di ULM: Rektor Janjikan Pembenahan Total
-
Koperasi Samarinda Tawarkan Beras Lokal untuk Ribuan Porsi MBG
-
Penghijauan Jadi Identitas Baru IKN, Penanaman Pohon Masuk Agenda Rutin
-
Sejak Kelas I SD, Bocah di Samarinda Diduga Dicabuli Hingga Kelas III
-
Pemprov Kaltim Pastikan Lahan Palaran Siap Bangun Sekolah Rakyat