SuaraKaltim.id - Wali Kota Samarinda Andi Harun menegaskan, pelayanan publik oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda akan berjalan normal. Meski, saat ini ada ancaman hepatitis misterius di Indonesia.
Seperti diketahui, penyakit yang belum teridentifikasi asal-usulnya itu diduga mengakibatkan 3 anak meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta sejak dirawat dua pekan per 30 April 2022 lalu.
Dari hasil pemeriksaan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, 3 anak yang dimaksud sejatinya telah mendapatkan vaksinasi, kendati tak terlindung dari hepatitis misterius lantaran virusnya berbeda dari hepatitis A, B, C, D atau E yang sudah diketahui sebelumnya.
Ia mengatakan, pemerintah harus lebih kuat daripada masalah yang dihadapi, mulai dari pandemi Covid-19 hingga yang teranyar soal kasus hepatitis misterius.
"Kita harus lebih kuat daripada masalah, termasuk ancaman hepatitis akut misterius itu. Kita bertindak dan mengantisipasi, tapi kita tidak boleh panik, tak boleh kita berhenti melakukan pekerjaan-pekerjaan rutin kita," ucapnya, melansir dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Selasa (10/5/2022).
Meski demikian, lanjut Andi Harun, pemerintah tetap akan bersiaga dan terus memantau perkembangan mengenai potensi penyakit hepatitis misterius masuk ke Kota Tepian.
"Samarinda siaga terhadap kemungkinan kondisi terjadinya keterjangkitan. Tapi mudah-mudahan tidak ada," imbuhnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda, Ismid Kusasih, menyatakan kasus hepatitis misterius di Samarinda nihil.
Kendati Ismid mengimbau kepada masyarakat, khususnya anak-anak, untuk membatasi aktivitas dan tidak keluar rumah dan makan-makanan di luar seperti arahan dari Kemenkes RI.
Baca Juga: Seorang Anak di Sumut Diduga Hepatitis Misterius Meninggal Dunia
"Sering mencuci tangan, tidak makan di luar rumah, tidak berenang di tempat rekreasi," kata Ismid menirukan imbauan Kemenkes RI saat dikonfirmasi, Senin, 9 Mei 2022.
Ismid menerangkan, seluruh pemberitaan mengenai perkembangan hepatitis akut akan diinformasikan satu pintu melalui Kemenkes RI.
"Semua informasi satu pintu dari kementerian. Kami hanya imbauan kewaspadaan, itu sudah petunjuk dari Kemenkes RI," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Megawati: Penjajahan Kini Hadir Lewat Algoritma dan Data
-
Budi Arie: Projo Berubah, tapi Tetap Setia pada Negeri dan Rakyat
-
Kaltim Pimpin Transaksi Digital di Kalimantan, Nilai QRIS Tembus Rp 5,9 Triliun
-
IKN Masuki Babak Baru: 20 Ribu Pekerja Disiapkan untuk Percepatan Pembangunan
-
Aksi Nekat Warga Gali Aspal Demi Kabel, Jalan Abdurrasyid Samarinda Amblas