SuaraKaltim.id - Seorang remaja laki-laki bernisial M (16) mengalami depresi setelah menjadi korban pelecehan seksual dari salah satu mantan Pekerja Seks Komersial (PSK) di Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara).
Percintaan yang berujung hubungan seks terlarang itu menyebabkan mental remaja tersebut terganggu. Berdasarkan dari data sekolah, M merupakan salah satu anak dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia yang saat ini bersekolah di Nunukan.
Kanit Perlindungan, Perempuan, dan Anak (PPA) Polres Nunukan, Ipda Martha Nuka pun membenarkan adanya kasus pelecehan seksual itu, dan saat ini pihaknya sedang menangani kasus tersebut.
“Iya sekarang sudah kami tangani dan proses tahap penyidikan, pelaku juga sudah di tahan. Dan untuk korban belum bisa diperiksa karena masih dalam tahap recovery,” ungkap Martha melalui sambungan seluler, Senin (23/5/2022).
Baca Juga: Banyak PMI dari Lombok Timur Pulang Dengan Cerita Sedih, Pemkab Harapkan Peran Lembaga Pendamping
Terungkapnya perbuatan asusila antara korban dengan wanita bernama Sariyem berawal dari adanya laporan dari orang tua M pada hari Jum’at (20/5/2022) lalu.
Untuk diketahui, Sariyem merupakan wanita yang hidup sendiri tanpa suami. Kesehariannya, bekerja sebagai pengikat rumput laut di Kecamatan Nunukan.
“Jadi korban ini awalnya berkenalan dengan pelaku melalui media sosial (Medsos). Hubungan mereka pun lebih instens, bahkan korban yang saat itu berada di asrama pun sering izin mau ke rumah ibadah, padahal bertemu dengan pelaku (Sariyem). Dan hubungan seks pertama mereka dilakukan pada bulan Februari,” jelasnya.
Setelah itu, saat diamankan pihak kepolisian, pelaku mengaku bahwa tidak memberikan vitamin atau sejenis obat kuat, dan Sariyem juga menolak disebut sebagai mantan PSK.
“Dari hasil pemeriksaan, korban ini membantah memberikan obat kuat kepada korban. Dan dia juga mengaku bukanlah bekas pekerja seks,” ucapnya.
Guna mengungkap kasus itu, tim Unit PPA Polres Nunukan sudah meminta beberapa saksi dari pihak sekolah dan perwakilan Dinas Sosial (Dinsos). Dan penyidik juga sudah berkoordinasi dengan dokter spesialis anak, kulit, dan kelamin, serta spesialis jiwa.
Berita Terkait
-
Pekerja Indonesia Disarankan Tak ke Myanmar, Kamboja dan Thailand: Rawan TPPO!
-
Segel Kantor Penyalur PMI di Bekasi, Menteri Karding Ancam Cabut Izin PT MIA Selamanya, jika...
-
Wacana Pencabutan Moratorium PMI ke Arab Saudi: Jangan Hanya Demi Devisi, Tapi Abai Nasib Pekerja
-
Dokter Tirta Ungkap Cara Tepat Hadapi Teman yang Depresi, Jangan Sekali-kali Ucapkan Ini!
-
Moratorium Arab Saudi Dibuka? Menteri P2MI Dipanggil Prabowo Bahas Nasib Pekerja Migran
Tag
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
Pemprov Kaltim Usulkan 4 Lokasi Sekolah Rakyat, Ini Daftarnya!
-
BMKG Peringatkan Hujan Lebat dan Banjir Rob di Kaltim Saat Lebaran
-
Tol IKN Beroperasi, Pemudik Roda Empat di Pelabuhan Kariangau Justru Meningkat 181 Persen
-
Arus Mudik Meningkat, 33 Bus AKAP Beroperasi dalam Sehari di Terminal Samarinda Seberang
-
Banjir Bandang di Berau, Pemprov Kaltim Salurkan Bantuan Logistik untuk Sembilan Desa Terdampak