SuaraKaltim.id - Tahun ini, Kaltim menjadi penghasil kepiting kedua terbesar di Indonesia. Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Provinsi Kaltim, Riza Indra Riyadi
“Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan Provinsi Kaltim menghasilkan kurang lebih 3.783 ton kepiting dengan kurang lebih senilai Rp 142,20 miliar,” ujarnya saat pelepasan ekspor kepiting di Balikpapan, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Selasa (24/5/2022).
Ia menuturkan, jika hal tersebut terus dimaksimalkan, maka akan menjadi potensi besar untuk sektor perikanan Benua Etam. Khususnya, untuk membangkitkan perekonomian daerah.
Bahkan hal itu dianggap memberikan andil bagi Kota Balikpapan. Terlebih soal penghasilan kota dengan julukan Kota Minyak ini.
“Saya kira yang jika dimaksimalkan tentunya potensi sumber daya alam di sektor perikanan terutama kepiting menjadi kekuatan yang cukup besar untuk mendorong perekonomian daerah. Tentunya sektor perikanan juga ini merupakan salah satu sektor yang memberi andil cukup besar bagi perekonomian di Kota Balikpapan,” jelasnya.
Karenanya, ia mendorong sektor perikanan untuk terus dikembangkan. Bukan hanya untuk konsumsi dalam negeri, tapi juga ekspor. Karena mampu meningkatkan perekonomian nelayan.
“Sektor perikanan ini terus tumbuh dan dikembangkan dengan sasaran pembangunan diantaranya adalah konsumsi dalam negeri, perolehan devisa dengan cara ekspor hasil tangkapan. Serta penyediaan bahan baku perikanan dan kesejahteraan nelayan dan penyerapan tenaga kerja,” bebernya.
Ia menegaskan, pemerintah daerah maupun pengusaha harus mampu melihat potensi yang ada di Kaltim. Bukan hanya sektor perikanan atau sumber daya alam (SDA) lainnya. Banyak yang bisa di eksplore di Bumi Mulawarman menurutnya.
“Saya harap dan saya minta juga para seluruh pengusaha dan stakeholder tentunya mampu melihat potensi karena bukan hanya hasil alam yang ada di Kaltim,” tandasnya.
Baca Juga: Di Balikpapan, Tren Kunjungan ke Tempat Wisata Mulai Naik
Berita Terkait
-
Pupuk Kaltim Dorong Generasi Muda Berikan Solusi Inovatif untuk Ketahanan Pangan
-
IKM Jadi Andalan, Wamenperin Dorong Ekspansi ke Pasar Internasional
-
Digitalisasi Ekspor Produk UMKM Masih Perlu Dieksplorasi
-
Pupuk Kaltim Perkuat Daya Saing Industri Pupuk dengan Komitmen Terhadap Standardisasi dan Keberlanjutan
-
Sambut Baik Pemangkasan Pungutan, Gapki Optimistis Ekspor CPO Bisa Meningkat
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
Prediksi BMKG: Pasang Laut Kaltim Capai 2,7 Meter, Berikut Dampaknya